Jumat 22 Apr 2022 14:04 WIB

Kompolnas Minta Kasus Polisi Jadi Pembunuh Bayaran di Makassar Diusut Tuntas

Harus diperiksa apakah oknum polisi itu punya jalur ke jaringan terorisme.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ilham Tirta
Ilustrasi Penembakan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Penembakan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendesak Polri menelusuri jaringan teroris yang menjual senjata api kepada oknum polisi di Makassar. Senjata api tersebut dipakai untuk menghabisi pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar, Najamuddin Sewang.

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti merasa heran dengan ulah oknum polisi yang justru membeli senpi dari jaringan teroris. Padahal, anggota kepolisian mestinya menumpas jaringan teroris.

Baca Juga

"Kami berharap Polri menelusuri jaringan teroris yang menjual senpi pada pelaku, dan berharap pelaku yang membeli senpi secara online dari jaringan teroris tersebut diperiksa apakah yang bersangkutan punya jalur ke kelompok teroris tersebut," kata Poengky kepada Republika.co.id, Jumat (22/4/2022).

Poengky sangat menyesalkan adanya 2 anggota Polri yang terlibat kasus pembunuhan Najamuddin Sewang yaitu SL dan CA. SL berperan menjadi eksekutor pembunuhan Sewang.