Selasa 26 Apr 2022 16:51 WIB

Curhat Jack Dorsey Usai Elon Musk Beli Twitter

Pembelian Twitter picu pertanyaan apakah Trump akan bisa kembali miliki akun.

 Tampilan luar kantor utama Twitter di San Francisco, AS, Senin (25/4/2022) waktu Amerika. Elon Musk mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter dengan harga sekitar Rp 634 triliun pada Selasa waktu Indonesia.
Foto: AP Photo/Jed Jacobsohn
Tampilan luar kantor utama Twitter di San Francisco, AS, Senin (25/4/2022) waktu Amerika. Elon Musk mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter dengan harga sekitar Rp 634 triliun pada Selasa waktu Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Meiliza Laveda, Santi Sopia, Antara

Salah satu pendiri Twitter dan eks CEO Jack Dorsey memberikan tanggapan terkait keputusan CEO Tesla Elon Musk membeli Twitter seharga seharga 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp 633 triliun. Lewat akun Twitternya, Dorsey memberikan dukungan kepada Musk.

Baca Juga

Dalam utas pendeknya, ia mengungkapkan kebahagiaannya dengan mengunggah lagu Radiohead berjudul Everything Right in its Right Place. “Twitter sebagai perusahaan selalu menjadi satu-satunya masalah saya dan penyesalan terbesar saya. Saat ini, Twitter telah dimiliki oleh Wall Street dan model iklannya. Mengambilnya kembali dari Wall Street merupakan langkah pertama yang benar,” kata Dorsey.

Dorsey menyiratkan bahwa ide Musk tentang membangun bisnis berlangganan Twitter tampaknya berada di jalan yang tepat. Namun, di sisi lain, Musk mengatakan kesepakatan pembeliannya bukanlah cara untuk menghasilkan uang.

“Twitter adalah hal terdekat yang kita miliki dengan kesadaran global. Memecahkan masalah (Twitter) menjadi sebuah perusahaan, Elon adalah solusi tunggal yang saya percaya. Saya percaya terhadap misinya,” ujar Dorsey.

Dilansir The Verge, Selasa (26/4/2022), Dorsey jelas mendukung pengambilalihan Twitter oleh Musk. Menurut siaran pers, keputusan dewan Twitter sudah bulat.

Sebenarnya, Dorsey tidak percaya pada siapa pun yang harus memiliki atau menjalankan Twitter. Menurut dia, Twitter merupakan produk publik. Namun, dia senang Parag Agrawal menggantikan dirinya sebagai CEO. Ada kemungkinan Agrawal akan tetap bertahan setelah Musk mengambil alih.

“Karena ini adalah perusahaan, seseorang harus memilikinya dan ini merupakan tragedi mendirikan bisnis. Terima kasih untuk kalian (Musk dan Agrawal) karena telah mengeluarkan perusahaan dari situasi yang tidak mungkin. Ini adalah jalan yang benar dan saya mempercayainya dengan sepenuh hati,” tambahnya.

CEO Twitter Parag Agrawal namun menilai arah perusahaan saat ini seakan tidak pasti setelah terjalin kesepakatan dengan CEO Tesla Elon Musk. Agrawal mengatakan dia tidak yakin ke arah mana perusahaan akan pergi setelah Musk mengambil alih Twitter.

Musk menjanjikan untuk membuat platform lebih mendukung kebebasan berbicara. Langkah tersebut telah menimbulkan pertanyaan tentang seberapa jauh Twitter akan melonggarkan pembatasan kegiatan pengguna. Hal itu juga membuat para kritikus khawatir andai kebijakan baru akan memudahkan orang untuk menyebarkan disinformasi dan ujaran kebencian.

"Setelah kesepakatan ditutup, kami tidak tahu ke arah mana platform akan pergi,” kata Agrawal, seperti dikutip dari VOA News.

Agrawal menjawab pertanyaan tentang apakah mantan Presiden Donald Trump akan diizinkan untuk bergabung kembali dengan Twitter meskipun telah dilakulam penangguhan permanen. Agrawal menjelaskan bahwa dia percaya ketika memiliki kesempatan untuk berbicara dengan Elon, itu adalah pertanyaan yang harus dijawab.

Twitter melarang Trump setelah US Capitol diserbu pada 6 Januari 2021, dengan alasan risiko lebih banyak kekerasan. Musk telah mengusulkan pelonggaran jenis pembatasan konten yang menyebabkan Twitter menangguhkan akun mantan presiden.

Musk, yang juga CEO pengembang roket SpaceX, mengatakan Twitter perlu menjadi perusahaan swasta agar dapat mewujudkan potensi kebebasan berbicara. Dia telah menggambarkan dirinya sebagai "absolut kebebasan berbicara”.

Reuters melaporkan bahwa Agrawal menangguhkan banyak pertanyaan staf kepada Musk, yang akan bergabung dengan staf Twitter untuk sesi tanya jawab di kemudian hari. Agrawal juga mengatakan tidak ada rencana PHK karyawan.

Musk mengatakan dalam pengajuan sekuritas bulan ini bahwa dia tidak memiliki kepercayaan pada manajemen Twitter. Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "kebebasan berbicara adalah landasan demokrasi yang berfungsi, dan Twitter adalah alun-alun kota digital di mana hal-hal penting bagi masa depan umat manusia diperdebatkan”.

photo
CEO Tesla Elon Musk - (EPA-EFE/BRITTA PEDERSEN)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement