REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat kedisukaan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berada di angka 86,2 persen. Hasil tersebut terpotret dalam survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia bertajuk 'Evaluasi Publik Atas Kinerja Pemerintah, Prospek Partai Politik dan Calon Presiden 2024'.
"Ganjar ini ada peningkatan popularitas, tapi tingkat kedisukaan Ganjar itu lebih tinggi dibanding Anies maupun tingkat kedisukaan terhadap Prabowo," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, secara daring, Selasa (26/4).
Diketahui tingkat kedisukaan publik terhadap Prabowo Subianto hanya 76 persen. Begitu juga tingkat kedisukaan publik terhadap Anies Baswedan yang hanya 77,1 persen.
"Ini yang menjelaskan kenapa buat pendukung Pak Prabowo untuk menyukseskan beliau perlu kerja lebih keras, karena untuk menaikan elektabilitas Prabowo ruangnya tidak lagi di popularitas karena semua orang udah hampir kenal, tetapi bagaimana meningkatkan persepsi positif terhadap Pak Prabowo, orang yang tadinya tidak suka jadi suka, atau sentimen positif yang lain harus dinaikan," terangnya.
Sementara itu tingkat kedisukaan Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil paling tinggi di antara calon presiden potensial lain. Keduanya sama-sama memperoleh angka 89 persen. Burhanuddin mengatakan, meski tingkat kedisukaan Ridwan Kamil tinggi, namun tingkat kedisukaan Ridwan Kamil tidak bisa diterjemahkan ke dalam bentuk pilihan. Hal tersebut lantaran Prabowo dan Anies juga kuat di Jawa Barat.
"Saya menduga karena basis Pak Ridwan Kamil itu di Jawa Barat , di situ ada Pak Anies, Pak Prabowo, kan Pak Prabowo dan Anies kuat sekali di Jabar. Ridwan Kamil bertarung dengan nama-nama besar di situ," ujarnya.
Beda dengan Ganjar yang kuat di Jawa Tengah. Hal itulah yang menjelaskan tingkat kedikenalan dan kedisukaan Ganjar yang tinggi itu bisa diterjemahkan dalam bentuk pilihan.
Untuk diketahui survei dilakukan pada 14-19 April 2022. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung menggunakan metode multistage random sampling.
Survei melibatkan 1.220 responden dengan margin of error sebesar plus minus 2,9 persen. Tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.