REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rombongan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan bertemu bos Tesla Elon Musk. Pertemuan ini menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Pertemuan itu hampir bersamaan dengan keputusan Musk untuk membeli Twitter.
Namun ada komentar unik dari pertemuan tersebut. Kicauan itu dicicitkan Tesla Owner Sillicon Valley lewat akun @teslaownerSV yang memiliki 403,5 ribu pengikut. Akun itu menyebut Elon dikunjungi Perdana Menteri Indonesia diyakini terkait dengan pembangunan pabrik nikel.
"Elon recently got visited by Indonesian prime minister to talk about possible nickel factory or next gigafactory in Indonesia?, Indonesian Govt commited to accelerate EV adoption in their country," tulis akun tersebut.
Sejumlah netizen lalu mengomentari kicauan terseut. "Prime Minister Luhut Panjaitan, is what yout meant?" tulis seorang netizen.
Kemudian ada juga yang membalas, 'Wait Indonesia is a presidential republic not parliamentary. We don't have prime minister."
Delegasi pejabat Republik Indonesia (RI) yang dipimpin Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu CEO Tesla Elon Musk di pabrikan Tesla di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS), Senin (25/4).Elon hanya mengenakan kaus oblong warna hitam saat bertemu para pejabat RI.
Beberapa pejabat dan pengusaha terlihat mendampingi Luhut. Di antaranya, Duta Besar RI untuk AS Rosan Roeslani, Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Anindya Bakrie, Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Patria Sjahrir, dan eks CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin, serta diplomat RI Andre Omer Siregar. Adapun Pandu merupakan keponakan Luhut dan Rachmat kini berstatus sebagai staf khusus di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi.