Rabu 27 Apr 2022 21:47 WIB

IAI Tazkia Inisiasi Kerja Sama dengan LAZ BSI Maslahat

Sejumlah usulan kerja sama yang ditawarkan Tazkia direspons positif LAZ SBI.

Rektor Institut Agama Islam Tazkia Murniati Mukhlisin dan Direktur LAZ BSI Fauzi Hendarto menjajaki kerja sama memajukan ekosistem halal.
Foto: Istimewa
Rektor Institut Agama Islam Tazkia Murniati Mukhlisin dan Direktur LAZ BSI Fauzi Hendarto menjajaki kerja sama memajukan ekosistem halal.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Agama Islam Tazkia menerima kunjungan dari LAZ BSI Maslahat. Direktur LAZ BSI Fauzi Hendarto dan tim, berkunjung ke Kampus Tazkia, Rabu (27/4/2022) guna menjajaki kerja sama.

Dalam kesempatan itu, Rektor Institut Agama Islam Tazkia Murniati Mukhlisin menyampaikan, beberapa usulan kerja sama. Antara lain Beasiswa Strata-1 bagi Mahasiswa Wirausaha di bidang industri halal dengan target hafalan 30 Juz; Beasiswa Strata-2 bagi pengelola zakat; Pemberdayaan ekonomi dhuafa; Pendampingan Wirausaha Muda; Pendampingan Sertifikasi Halal bagi UMKM; dan pendampingan program tadabbur Alquran bagi karyawan BSI. 

"Direktur LAZ BSI Fauzi Hendarto mengutarakan ketertarikannya dengan semua usulan kerja sama tersebut. Hal ini,  karena mempunyai banyak irisan dengan program LAZ BSI Maslahat, ujar Murniati dalam keterangannya yang disampaikan kepada Republika.co.id, Rabu (27/4/2022) 

Murniati juga menekankan, pentingnya ekosistem halal yang dimulai dari persiapan SDM yang menguasai industri halal. Serta, peningkatan kualitas UMKM halal supaya dapat memiliki daya saing global. 

Saat ini, ungkap dia, ranking lima sektor industri halal turun dibanding dari tahun 2021. Hal ini diumumkan oleh Dinar Standard bahwa ranking sektor keuangan syariah tetap sama yaitu di ranking enam, begitu juga pakaian Muslim tetap di posisi ranking tiga. Namun ranking sektor farmasi dan kosmetik dari ranking enam turun menjadi sembilan. 

Yang cukup mengejutkan, tegas Murniati, adalah sektor pariwisata halal turun dari ranking enam tahun lalu menjadi di bawah 10 tahun ini, begitu juga media dan rekreasi turun dari nomor lima menjadi di bawah 10. 

"Hanya satu sektor industri halal yaitu makanan dan minuman yang menduduki peringkat dua tahun ini, naik dari tahun lalu yaitu di level empat. Secara keseluruhan Indonesia menduduki peringkat ke-4 setelah Malaysia, Saudi Arabia dan Uni Arab Emirat," ujarnya.

Sementara Fauzi Indrianto menyebutkan concern dalam 3 bidang yaitu keagamaan, pendidikan, dan ekonomi menyatakan. "Bahwa yang menjadi challenging adalah improve kolaborasi dengan berbagai macam lembaga dimana dalam hal ini masing-masing lembaga memiliki kekuatan, sehingga harapannya kolaborasi tersebut akan melahirkan kekuatan menjadi superteam," ujarnya. 

Diakhir pertemuan, kedua belah pihak juga sepakat untuk sama-sama memajukan ekosistem halal untuk kemudian dilanjutkan dengan pertemuan kembali untuk membicarakan tahapan MoU dan PKS diantara kedua belah pihak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement