Jumat 29 Apr 2022 19:00 WIB

3 Metode Dakwah dalam Surah An-Nahl Ayat 125

Setiap Muslim mempunyai kewajiban berdakwah.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Dakwah/ilustrasi
Dakwah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap Muslim mempunyai kewajiban berdakwah. Yakni menyeru manusia kepada peruatan ma'uf dan mencegah manusia dari perbuatan munkar. Menurut Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Aisyiyah, ustazah Siti Bahiroh ketika seorang Musim telah menyadari kewajibannya untuk berdakwah maka dia akan mengajarkan ajaran islam kepada orang lainnya baik individu maupun kelompok. 

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Baca Juga

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (Alquran surat Ali Imran ayat 104). 

Dari ayat tersebut menurut usatzah Bahiroh menunjukan dengan jelas kewajiban setiap individu muslim untuk melaksanakan dakwah amar ma'ruf nahi munkar. Akan tetapi menueutnya dakwa tidak hanya dilakukan dengan cara berceramah atau berpidato semata. Sebab setiap amal yang mengajak pada orang lain untuk amar ma'ruf nahi munkar adalah dakwah. 

"Tidak semua dakwah itu bisa dilaksanakan dengan pidato atau ceramah, tapi dakwah itu adalah luas. Ketika kalian menolong orang kain, kalian memberikan jalan keluar orang yang bermasalah itu termasuk salah satu dakwah. Jadi dakwah itu luas, perbuatan baik baik yang dilakukan umat manusia," kata usatzah Bahiroh dalam program kajia Ramadhan yang diselenggarakan Majelis Tabligh Muhammadiyah beberapa hari lalu. 

Ia menjelaskan bahwa dalam dakwah ada tiga metode yang dapat diterapkan. Metode ini sesuai dengan tuntunan Alquran Al Karim 

ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Alquran surat an Nahl ayat 125).

Pertama, berdakwah dengan hikmah

Ustazah Bahiroh menjelaskan bahwa dakwah iu harus dengan hikmah yakni menyampaikan pesan-pesan dakwah dengan arif dan bijaksana. Tidak dengan memaksa atau bahka menyakiti. Ustadz Bahiroh menjelaskan orang yang berdakwa harus menebar kebaikan dan menyampaikan pesan dakwah sesuai Alquran dan sunah.

"bil hikmah itu juga bisa dikatakan sebagai apa yang disampaikan itu sesuai dengan tingkat orang-ornag yang kita dakwahi. Tingkat kemampuan. Ketika kita berhadapan dengan petani. Maka yang ktia bicarakan adalah hal-hal yang terkait pekerjaan mereka," katamya. 

Kedua dakwah dengan mauidoh hasanah

Ustazah Bahiroh menjelaskan dakwah itu harus dengan nasihat-nasihat yang baik, perkataan yang baik, dan tingkah laku yang baik. 

Ketiga, wajadilhum bilati hia ahsan

Berdebat dengan cara yang baik. Menurut ustazah Bahiroh boleh seorang Muslim berdebat dala dakwah sesuai tuntunan yang diajarkan Islam. Yakni dengan kata-kata yang  santun dengan tujuan menemukan kebenaran.

"Tiga metode ini bisa dlakukan tergantung situasi dan kondisi kepada siapa kita menghadapi, dimana tempatnya, kemudian ada aturan debat ini yang disepakati, jabgan samlai menjadikan kita bertengkar," katanya. Andrian Saputra

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement