Rabu 04 May 2022 14:45 WIB

Satgas: Kasus Aktif Covid-19 di Kepri Tersisa 13 Orang

Warga diminta tidak euforia yang berlebihan di saat kasus aktif menurun.

Sejumlah calon penumpang tujuan Singapura melintas di area Pelabuhan Internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau, Senin (11/4/2022). Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menghapus persyaratan perjalanan hasil tes negatif PCR bagi wisatawan mancanegara (Wisman) yang telah menerima vaksin dosis kedua atau vaksin dosis ketiga yang diberlaku di semua pintu masuk internasional di Kepri.
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Sejumlah calon penumpang tujuan Singapura melintas di area Pelabuhan Internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau, Senin (11/4/2022). Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menghapus persyaratan perjalanan hasil tes negatif PCR bagi wisatawan mancanegara (Wisman) yang telah menerima vaksin dosis kedua atau vaksin dosis ketiga yang diberlaku di semua pintu masuk internasional di Kepri.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG--Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat kasus aktif COVID-19 di Provinsi Kepulauan Riau tinggal 13 orang pada H+1 Idul Fitri 1443 Hijriah. Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kepri Adi Prihantara, di Tanjungpinang, Rabu mengatakan kasus aktif Covid-19 di wilayah itu tersebar di Kota Tanjungpinang delapan orang, Kabupaten Bintan dua orang dan Karimun tiga orang.

Sementara Kota Batam baru dua hari lalu nihil kasus aktif Covid-19 menyusul Kabupaten Natuna yang sehari sebelumnya nihil kasus aktif Covid-19. Kabupaten Kepulauan Anambas sejak tiga pekan lalu nihil kasus aktif Covid-19 dan diharapkan segera masuk kategori zona hijau, sedangkan Kabupaten Lingga sejak pekan lalu nihil kasus aktif."Penambahan kasus baru Covid-19 hanya sedikit, seperti hari ini satu orang. Sementara jumlah pasien yang sembuh relatif banyak. Karena itu kami optomistis, Kepri segera nihil kasus aktif. Pasien yang meninggal akibat Covid-19 juga jarang terjadi," kata Sekda Kepri tersebut.

Baca Juga

Adi mengemukakan seluruh kabupaten dan kota di Kepri kini masuk zona kuning atau risiko penularan rendah. Ia mengingatkan warga tidak euforia yang berlebihan di saat kasus aktif menurun. Seluruh elemen masyarakat harus kompak dan bersinergi untuk tetap waspada di saat mobilitas penduduk antarpulau dan antarprovinsi semakin tinggi agar Kepri ditetapkan sebagai zona hijau.

Protokol kesehatan, menurut dia, merupakan kunci keberhasilan Kepri untuk menihilkan kasus aktif Covid-19."Perayaraan Idul Fitri 1443 Hijriah yang lebih meriah dibanding dua tahun sebelumnya juga harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan," tuturnya.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement