REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatra Barat, Wahyu Purnama, mengatakan pada periode April 2022, Sumbar mengalami inflasi sebesar 0,66 persen mtm. Angka ini menurut Wahyu menurun dibandingkan Maret 2022 lalu yang mencatatkan 0,77 persen mtm.
"Secara tahunan, inflasi Sumatera Barat pada April 2022 mencapai 3,93 persen yoy, mengalami peningkatan dibandingkan Maret 2022 sebesar 3,24% yoy. Sementara secara tahun berjalan (Januari sampai dengan April 2022), inflasi Sumatera Barat mencapai 2,55 persen ytd, juga meningkat dibandingkan realisasi Maret 2022 yang sebesar 1,87 persen ytd," kata Wahyu, melalui siaran pers yang diterima Republika, Selasa (10/5/2022).
Ia menjelaskan secara spasial, pada April 2022 Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,60 persen mtm, atau menurun dibandingkan realisasi Maret 2022 yang sebesar 0,72 persen mtm.
Berdasarkan realisasi inflasi ini, Kota Padang menduduki urutan ke-18 inflasi tertinggi dari 24 kota yang mengalami inflasi di Kawasan Sumatera, serta berada pada urutan ke-83 inflasi tertinggi dari 90 kota yang mengalami inflasi di Indonesia. Kota Bukittinggi mengalami inflasi pada April 2022 mencapai 1,10 persen mtm. Atau menurun jika dibandingkan realisasi inflasi Maret 2022 yang sebesar 1,18 persen mtm.
Sementara itu, realisasi inflasi Kota Bukittinggi tercatat berada pada urutan ke-11 inflasi tertinggi dari 24 kota yang mengalami inflasi di Kawasan Sumatera, serta berada pada urutan ke-41 inflasi tertinggi dari 90 kota yang mengalami inflasi di Indonesia.