REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Danjen Kopassus, Jenderal (Purn) Widjojo Soejono dikabarkan meninggal dunia. Kabar duka ini pun dibenarkan oleh Kepala Penerangan Kopassus, Letkol Inf Achmad Munir.
"Betul," kata Munir saat dikonfirmasi, Rabu (11/5).
Munir menuturkan, Widjojo wafat hari ini, 11 Mei 2022 karena sakit yang diderita. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci sakit apa yang dialami oleh Widjojo. "Almarhum meninggal diusia 94 tahun," ujarnya.
Ia menambahkan, jenazah Widjojo akan disemayamkan di kediamannya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Untuk diketahui, Widjojo memiliki karier militer yang panjang. Ia meniti karier dari pangkat Letda, Lettu, dan Kapten di Surabaya. Total selama 20 tahun ia menjadi perwira pertama dan menengah hingga akhirnya menjadi jenderal bintang satu (Brigadir Jenderal TNI) dalam usia 37 tahun, ketika situasi genting peristiwa Gerakan 30 September (G30S)/PKI tahun 1965.
Dia menjadi perwira tinggi dengan jabatan pertama, Panglima Komando Tempur IV (1965-1967). Lalu menjadi Komandan Puspassus (Pusat Pasukan Khusus) AD (1967-1970). Widjojo menggantikan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo.
Puspassus adalah nama pengganti Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang sekarang bernama Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Komandan RPKAD sebelumnya untuk pangkat Kolonel. Setelah itu, jabatan tersebut dinaikkan statusnya dijabat Brigjen. Sebagai Komandan ke-6 Kopassus, Widjojo sudah berpangkat Brigjen. Promosi lagi sebagai Panglima Kodam XIII/Merdeka di Sulawesi Utara (1970-1971).
Setelah enam tahun dalam pangkat Brigjen TNI, ia naik pangkat menjadi Mayor Jenderal TNI dengan jabatan Panglima Kodam VIII/Brawijaya (1971-1975). Empat tahun menjadi Pangdam Brawijaya, tempat pertamanya sebagai perwira usai lulus dari PETA, Juni 1945.
Akhirnya, pada usia 47 tahun, Widjojo naik pangkat menjadi Letnan Jenderal TNI dengan tiga jabatan. Dimulai sebagai Panglima Kowilhan (Komando Wilayah Pertahanan) III meliputi Sulawesi dan Kalimantan (1975-1978). Kowilhan kini setara dengan Panglima Kogabwilhan. Jabatan keduanya adalah Panglima Kowilhan II meliputi Jawa, Nusa Tenggara, dan Timor Timur (1978-1980). Sekaligus sebagai panglima kendali operasional terhadap operasi militer di Timor Timur.
Total lima tahun Widjojo menjadi Letjen TNI hingga usia 52 tahun. Akhirnya, ia pun mencapai pangkat puncak sebagai jenderal bintang empat. Jenderal TNI Widjojo Soejono menjadi Kepala Staf Kopkamtib (Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban) pada 1980-1982. Mendampingi Panglima Kopkamtib Laksamana TNI Sudomo.