REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri kegiatan Halal bi Halal para aktivis 98 pada Kamis (12/5.2022). Ia menjelaskan pemberian bantuan kepada keluarga aktivis 98 merupakan wujud pengamalan nilai kemanusiaan.
Pernyataan Erick sekaligus membantah bantuan kepada keluarga korban peristiwa reformasi bersifat politis. Ia menekankan bantuan itu bentuk kepedulian pemerintah terhadap pahlawan reformasi.
"Tentu konteksnya pemerintah selalu hadir yang bicara kemanusiaan. BUMN bukan harus menghindarkan ketika ada isu kemanusiaan. Contoh ketika ada gempa, banjirya BUMN hadir," kata Erick kepada wartawan usai menghadiri kegiatan tersebut.
Erick menyatakan pemerintah tak membeda-bedakan dalam pemberian bantuan bersifat kemanusian. Para pahlawan reformasi pun berhak mendapat bantuan yang bisa digunakan keluarganya.
"Jadi tidak ada bedanya bagaimana bantu juga individu-individu apakah seperti beasiswa atau seperti hari ini apresiasi pahlawan reformasi dengan perumahan tetap payungnya kemanusiaan," ujar Erick.
Erick tak ingin tiap bantuan yang diberikan pemerintah dihubung-hubungkan dengan konteks politik. Padahal menurutnya sifat saling membantu adalah wujud nilai kemanusiaan yang menjadi dasar bangsa.
"Jangan dilihat payung secara politis, tapi itulah memang sebuah kemanusiaan yang harus kita gerakkan. Karena kalau itu tidak terjadi kita akan hilang sebagai bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang ingat sejarahnya dan itulah kenaap fondasi dari kemanusiaan itu penting," ucap Erick.