Jumat 13 May 2022 11:27 WIB

Cerita Dua Prajurit TNI Taklukkan Komplotan Begal Jakarta Selatan

Jenderal Dudung memberi penghargaan kepada dua anggota TNI lawan begal.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Teguh Firmansyah
Pelaku begal ditangkap (ilustrasi).
Pelaku begal ditangkap (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman memberikan penghargaan kepada dua prajurit TNI yang menggagalkan aksi begal di sekitar Pasar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Dua prajurit itu bernama Prada Ardian Sapta Savela dan Prada Junior Noval Ibrahim yang berasal dari Batalyon Artileri Pertahanan Udara Yonarhanud 10/ABC Kodam Jaya.

Setelah memberikan penghargaan, Dudung pun meminta keduanya untuk menceritakan insiden tersebut. "Coba ceritakan bagaimana menghalau begal motor? Coba (ceritakan) kejadiannya itu bagaimana?" tanya Dudung kepada Ardian dan Noval di Mabesad, Jakarta pada Rabu (11/5) lalu.

Baca Juga

Ardian pun menceritakan detik-detik aksi pembegalan yang ia alami pada Sabtu (7/5) lalu. Ardian mengungkapkan, peristiwa itu bermula saat ia dan Noval dalam perjalanan pulang dari Pasar Kebayoran Baru, usai membeli keperluan bahan dapur untuk markas mereka."Saat kami perjalanan pulang dari Jalan Senayan, kami mulai dibuntuti sembilan begal tersebut," ungkap Ardian.

Ardian dan Noval yang ketika itu berboncengan sepeda motor pun curiga dengan gerak-gerik para pelaku. Beberapa saat kemudian, kecurigaan keduanya pun terbukti. Tepat di Jalan Bumi Raya, Ardian dan Noval diadang pelaku.

Dua motor yang digunakan komplotan begal itu meminta Ardian dan Noval untuk menepi. Namun, Noval yang saat itu mengemudikan sepeda motor, menghentikan kendaraannya agak jauh dari kendaraan pelaku.

"Kita sempat berhenti agar kita sama mereka ada jaraknya. Setelah itu, pembegal tersebut menyampaikan, 'saya begal, keluarkan semua (barang berharga)'," ucap Ardian.

Mengetahui bahwa mereka telah menjadi korban sasaran begal, dua prajurit TNI ini pun berusaha melawan para pelaku. Karena mendapatkan perlawanan, kelompok begal itu akhirnya kabur.

Namun, Ardian dan Noval tetap berusaha mengejar para pelaku. Sebab, mereka tidak ingin ada masyarakat lainnya yang menjadi korban begal.

Memburu pelaku

Dua prajurit itu pun berusaha mengejar pelaku yang sebelumnya sempat menggiring mereka ke pinggir jalan. "Sempat saya sendiri memegang jaket pembegal tersebut, tetapi dia keburu tancap gas kabur," ungkap Ardian.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاخْتَارَ مُوْسٰى قَوْمَهٗ سَبْعِيْنَ رَجُلًا لِّمِيْقَاتِنَا ۚفَلَمَّآ اَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ اَهْلَكْتَهُمْ مِّنْ قَبْلُ وَاِيَّايَۗ اَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاۤءُ مِنَّاۚ اِنْ هِيَ اِلَّا فِتْنَتُكَۗ تُضِلُّ بِهَا مَنْ تَشَاۤءُ وَتَهْدِيْ مَنْ تَشَاۤءُۗ اَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ
Dan Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohon tobat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Ketika mereka ditimpa gempa bumi, Musa berkata, “Ya Tuhanku, jika Engkau kehendaki, tentulah Engkau binasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang berakal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari-Mu, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah pemimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat. Engkaulah pemberi ampun yang terbaik.”

(QS. Al-A'raf ayat 155)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement