Sabtu 14 May 2022 19:05 WIB

Ukraina Simpan Mayat Tentara Rusia di Gerbong Berpendingin

Mayat-mayat tentara Rusia yang tewas di Ukraina disimpan di gerbong berpendingin

Red: Esthi Maharani
Prajurit Ukraina dan pekerja darurat membawa mayat seorang tersangka tentara Rusia di Malaya Rohan, sebuah desa yang direbut kembali oleh pasukan Ukraina di pinggiran Kharkiv, Ukraina, Ahad, 8 Mei 2022.
Foto: AP/Felipe Dana
Prajurit Ukraina dan pekerja darurat membawa mayat seorang tersangka tentara Rusia di Malaya Rohan, sebuah desa yang direbut kembali oleh pasukan Ukraina di pinggiran Kharkiv, Ukraina, Ahad, 8 Mei 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Mayat-mayat tentara Rusia yang tewas di Ukraina dibawa ke lapangan dekat rel kereta di luar ibu kota Kiev dan dikumpulkan bersama ratusan mayat lain dalam gerbong kereta berpendingin, sambil menunggu waktu untuk dipulangkan ke keluarga mereka.

"Sebagian besar dari mereka dibawa dari wilayah Kiev, sebagian dari wilayah Chernihiv dan beberapa dari wilayah lain," kata Volodymyr Lyamzin, kepala penghubung sipil-militer, kepada Reuters, Sabtu (14/5/2022).

Sejumlah petugas berpakaian pelindung putih terlihat mengangkat kantong-kantong mayat ke dalam gerbong. Dia mengatakan gerbong-gerbong berpendingin yang ditempatkan di seluruh Ukraina juga digunakan untuk tujuan serupa.

Meskipun belum ada perkiraan yang tepat tentang banyaknya korban dari pihak Rusia, suasana yang direkam oleh Reuters memberikan gambaran pahit tentang "harga yang harus dibayar" Presiden Vladimir Putin sejak dia memerintahkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.

Sehari sebelumnya, militer Ukraina merilis foto-foto udara tentang sisa-sisa kendaraan lapis baja Rusia yang terbakar dan terbengkalai setelah tertangkap saat berusaha menyeberangi sebuah sungai di wilayah Donbas, medan pertempuran utama. Reuters tidak dapat memverifikasi laporan Ukraina itu, tapi kementerian pertahanan Inggris mengatakan sebuah jembatan ponton dan sebagian batalion lapis baja telah dihancurkan di Sungai Siverskyi Donets, saat pasukan Rusia berusaha menerobos pertahanan di kawasan lain di Donbas.

"Kami telah memasuki fase perang baru yang panjang," kata Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov dalam unggahan di Facebook.

Dia memperkirakan "pekan-pekan yang sangat berat" ketika Ukraina akan sendirian melawan "agresor yang murka". Tentara Ukraina telah meraih kemenangan teritorial tercepat sejak memaksa pasukan Rusia pergi meninggalkan Kiev lebih dari sebulan lalu. Mereka juga berhasil mengusir musuh dari kota terbesar kedua, Kharkiv. Kota yang sempat dihujani bom Rusia secara terus menerus itu sudah tenang selama sekitar dua pekan.

Jurnalis Reuters memastikan Ukraina telah mengendalikan wilayah hingga Sungai Siverskyi Donets, sekitar 40 km ke arah timur. Namun, pasukan Rusia masih membombardir beberapa kawasan terdekat, termasuk Dergachi, sekitar 10 km arah utara dari Kharkiv.

"Saya tak bisa menyebutkan hal lain kecuali aksi terorisme," kata Wali Kota Dergachi Vyacheslav Zadorenko setelah rudal-rudal menghantam sebuah gedung yang digunakan untuk distribusi bantuan.

Rusia, yang membantah mengincar warga sipil, mengatakan pasukannya telah menggempur sebuah depot senjata, menembak jatuh sebuah pesawat Su-27 Ukraina di Kharkiv dan melumpuhkan kilang minyak Kremenchuk di Ukraina tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement