Kamis 19 May 2022 19:20 WIB

Penyakit Tidak Menular Jadi Masalah yang Semakin Mengkhawatirkan

Kasus terus meningkat seiring naiknya faktor risiko seperti konsumsi gula dan garam.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agus raharjo
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono.
Foto: Dok Setkab
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan penyakit tidak menular (PTM) jadi masalah yang semakin mengkhawatirkan di dunia, termasuk Indonesia. Setiap tahun jumlah kasus terus meningkat, seiring dengan meningkatnya faktor risiko, seperti konsumsi gula dan garam yang tinggi, merokok, dan rendahnya aktivitas fisik.

Riset Kesehatan Dasar yang telah dilakukan Kementerian Kesehatan menunjukkan hanya 3 dari 10 PTM yang terdeteksi. “Jadi kalau ada 10 orang PTM yang berpenyakit gula, yang terdeteksi hanya tiga orang. Tujuh lainnya terdeteksi setelah dilakukan skrining ulang. Selebihnya tidak mengetahui bahwa dia sakit dan tidak menunjukkan gejala,” kata Dante dalam keterangan tertulis, Kamis (19/5/2022).

Baca Juga

Sementara untuk penyakit kanker, ia menjelaskan, 7 dari 10 penderita terdeteksi pada stadium lanjut. Hal ini disebabkan PTM pada penderita yang terdeteksi tersebut awalnya sering muncul tanpa gejala. Jika ada gejala pun sering diabaikan oleh penderita karena dianggap tidak terlalu berpengaruh pada rutinitas.

Ia menekankan bahwa tantangan pada setiap deteksi dini PTM ini adalah menghilangkan stigma. Lebih lanjut Wamen Dante menjelaskan bahwa deteksi dini PTM ini penting untuk menekan kematian dini. Jika deteksi penyakit dapat segera, maka dapat memberikan anjuran kepada penderita untuk berobat secara langsung dan berobat secara berkelanjutan.

“Tidak harus menunggu pada saat itu sakit,” tegas Dante.

Gerakan Bulan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM) dimulai serentak di seluruh Indonesia pada Rabu (18/5/2022) di Balai Kota Depok, Jawa Barat. Gerakan ini akan dilaksanakan selama satu bulan, mulai 18 Mei sampai 18 Juni 2022 dengan sasaran penduduk usia 15 tahun ke atas.

Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Elvieda Sariwati menyatakan, gerakan ini untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya deteksi dini PTM. Tujuannya menurunkan kematian dini akibat penyakit tidak menular.

Pencanangan yang juga dihadiri secara daring oleh kepala daerah provinsi maupun kab/kota se-Jawa dan Bali beserta dinas kesehatan, dan organisasi profesi juga untuk meningkatkan komitmen pemerintah daerah dan kolaborasi lintas sektor dalam percepatan pencapaian cakupan deteksi dini PTM. “Cakupan ini merupakan bagian dari Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan, khususnya layanan usia produktif dan lanjut usia (lansia),” jelas Elvieda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement