Ahad 22 May 2022 21:45 WIB

Cacar Monyet di Israel Jadi yang Pertama di Kawasan Timur Tengah

Cacar monyet di Israel tampaknya menjadi yang pertama diidentifikasi di Timur Tengah.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Salah satu kasus cacar monyet. Israel melaporkan kasus pertama cacar monyet
Foto: CDC via AP
Salah satu kasus cacar monyet. Israel melaporkan kasus pertama cacar monyet

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pihak berwenang Israel telah mendeteksi kasus cacar monyet pertama pada seorang pria yang kembali dari luar negeri. Pihak berwenang juga sedang menyelidiki beberapa kasus lain yang dicurigai.

Kementerian Kesehatan Israel pada mengatakan, pada Sabtu (21/5/2022) malam pria itu dirawat di rumah sakit Tel Aviv dan dalam kondisi baik. Kementerian Kesehatan meminta siapa pun yang kembali dari luar negeri dengan geaa demam dan lesu agar segera menemui dokter.

Kepala Layanan Kesehatan Masyarakat di Kementerian Kesehatan, Sharon Alroy-Preis mengatakan kepada Radio Tentara Israel pada Ahad (22/5/2022), tim medis sedang menyelidiki kasus dugaan cacar monyet lainnya. Kasus cacar monyet di Israel tampaknya menjadi yang pertama diidentifikasi di Timur Tengah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasi sekitar 80 kasus secara global, dan sekitar 50 kasus lainnya yang dicurigai. Kasus penyakit terkait cacar monyet sebelumnya hanya teridentifikasi di Afrika tengah dan Barat. Tetapi kasus cacar monyet didentifikasi di Inggris, Spanyol, Portugal, Italia, Amerika Serikat, Swedia, dan Kanada. Sebagian besar kasus cacar monyet ditemukan pada pria muda yang sebelumnya tidak pernah bepergian ke Afrika.  Prancis, Jerman, Belgia dan Australia juga telah mengidentifikasi kasus serupa.

Baca juga : AS Khawatirkan Penemuan Kasus Cacar Monyet di Sejumlah Negara

Virus cacar monyet berasal dari primata dan hewan liar lainnya. Cacar monyet memiliki gejala demam, nyeri tubuh, kedinginan, dan kelelahan pada sebagian besar pasien. Orang dengan kasus yang parah dapat mengalami ruam di wajah, tangan, dan bagian tubuh lainnya.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Ahad (22/5/2022) mengkhawatirkan penyebaran kasus cacar monyet yang belum lama ini telah diidentifikasi. Kasus cacar monyet telah teridentifikasi di Eropa dan AS.

"Ini menjadi perhatian karena jika menyebar, itu akan menjadi konsekuensi. Mereka belum memberi tahu saya tingkat paparannya, tetapi itu adalah sesuatu yang harus diperhatikan semua orang,” kata Biden.  

Biden menambahkan, pemerintah sedang melakukan upaya untuk menentukan vaksin yang efektif mencegah cacar monyet. Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan mengatakan, Amerika Serikat memiliki persediaan vaksin yang relevan untuk mengobati cacar monyet.

“Kami memiliki vaksin yang tersedia yang dapat digunakan untuk itu (cacar monyet),” kata Sullivan.   

Baca juga : Gay Banyak yang Kena, Pakar: Cacar Monyet tak Berkaitan dengan Orientasi Seksual

Monkeypox atau cacar monyet jarang diidentifikasi di luar Afrika. Tetapi pada  Jumat (20/5/2022) terdapat 80 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi di seluruh dunia, termasuk setidaknya dua di Amerika Serikat, dan 50 kasus lainnya yang dicurigai.

Penyakit cacar monyet ini termasuk dalam keluarga virus yang sama dengan cacar, dengan gejala lebih ringan. Orang yang terkena cacar monyet biasanya sembuh dalam dua hingga empat minggu tanpa perlu dirawat di rumah sakit. Tetapi penyakit ini terkadang mematikan.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement