Senin 23 May 2022 10:13 WIB

PM Australia: Hubungan dengan China Masih Sulit

Hubungan Australia dan China yang merupakan mitra dagang terbesarnya berada di titik

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese.
Foto: AP Photo/Rick Rycroft
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Perdana Menteri Australia yang baru Anthony Albanese mengatakan hubungannya dengan China masih berjalan "sulit." Hal ini ia sampaikan sebelum bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan pemimpin Jepang dan India dalam pertemuan Quad di Tokyo.

"China yang harus berubah, bukan Australia, dan Australia harus selalu membela nilai-nilai kami dan pemerintah kami yang saya pemimpin akan melakukannya," kata Albanese dalam konferensi pers setelah dilantik sebagai perdana menteri Australia ke-31, Senin (23/5/2022).

Baca Juga

Hubungan Australia dan China yang merupakan mitra dagang terbesarnya berada di titik terendah. Setelah kedua negara berselisih mengenai sejumlah isu mulai dari perdagangan, asal usul virus korona dan tuduhan intervensi politik dalam negeri Australia.

Albanese yang merupakan ketua Partai Buruh  dilantik sebagai perdana menteri ke-31 negara itu pada Senin ini. Pelantikan yang terkesan buru-buru ini bertujuan agar ia bisa menghadiri acara QUAD di Tokyo, Jepang, pada Selasa (24/5/2022).

"Kunjungan ini sejalan dengan apa yang dilihat Pemerintah Albanes sebagai tiga pilar kebijakan luar negeri Australia: aliansi kami dengan Amerika Serikat, keterlibatan kami dengan kawasan, dan dukungan kami untuk forum multilateral," kata Albanese dalam pernyataannya.

Sementara surat suara masih dihitung dan susunan pemerintahan belum selesai, Albanese sengaja meminta agar lekas dilantik. Keputusan ini didukung agar dia bisa menghadiri pertemuan kunci dari kelompok keamanan yang terdiri dari Australia, Amerika Serikat, Jepang, dan India.

Albanese mengatakan telah berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Ahad (22/5/2022) malam. Dia berharap untuk bertemu dengan pemimpin yang melakukan tur Asia dengan mengunjungi Korea Selatan dan Jepang itu.

"Ini adalah hari besar dalam hidup saya tetapi hari besar bagi negara, ketika kita mengubah pemerintahan," kata Albanese kepada wartawan di luar rumahnya di pinggiran kota Sydney menjelang upacara pelantikan. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement