Senin 23 May 2022 13:24 WIB

BMKG: Tinggi Gelombang Laut Selatan Jabar-DIY Berpotensi Capai Enam Meter

Masyarakat diimbau untuk tidak bermain atau mandi di pantai.

Red: Agus raharjo
Gelombang tinggi disertai angin kencang menerjang kawasan tersebut di Teluk Labuan, Pandeglang, Banten, Ahad (6/2/2022). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau masyarakat agar mewaspadai adanya gelombang tinggi yang terjadi di perairan Selat Sunda akibat dampak erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK).
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Gelombang tinggi disertai angin kencang menerjang kawasan tersebut di Teluk Labuan, Pandeglang, Banten, Ahad (6/2/2022). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau masyarakat agar mewaspadai adanya gelombang tinggi yang terjadi di perairan Selat Sunda akibat dampak erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP--Tinggi gelombang laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berpotensi mencapai 4-6 meter. Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo menuturkan, tinggi gelombang ini masuk dalam kategori sangat tinggi.

"Tinggi gelombang 4-6 meter termasuk kategori sangat tinggi. Peningkatan tinggi gelombang ini lebih dipengaruhi oleh faktor kecepatan angin di atas permukaan laut," katanya di Cilacap, Jateng, Senin (23/5/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan berdasarkan analisis, angin di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan berkisar 5-20 knot. Embusan angin yang cenderung searah dengan kecepatan tinggi tersebut berdampak terhadap peningkatan tinggi gelombang di laut selatan Jabar-DIY yang saat sekarang telah memasuki musim angin timuran.

Terkait dengan hal itu, pihaknya mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di laut selatan Jabar, Jateng, dan DIY yang berlaku pada 23-24 Mei 2022. Dalam hal ini, tinggi gelombang 4-6 meter yang masuk kategori sangat tinggi berpotensi terjadi di perairan selatan Sukabumi, perairan selatan Cianjur, perairan selatan Garut, perairan selatan Tasikmalaya.

Selain itu juga di perairan selatan Pangandaran, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejo, dan perairan selatan Yogyakarta. Selanjutnya di Samudra Hindia selatan Sukabumi, Samudra Hindia selatan Cianjur, Samudra Hindia selatan Garut, Samudra Hindia selatan Tasikmalaya, Samudra Hindia selatan Pangandaran, Samudra Hindia selatan Cilacap, Samudra Hindia selatan Kebumen, Samudra Hindia selatan Purworejo, dan Samudra Hindia selatan Yogyakarta.

"Kami akan segera informasikan kepada masyarakat pengguna jasa kelautan maupun yang bermukim di pesisir selatan Jabar, Jateng, dan DIY jika ada perkembangan lebih lanjut terkait dengan tinggi gelombang," katanya.

Terkait dengan peringatan dini gelombang tinggi tersebut, ia mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran karena kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan.

Selanjutnya, kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berisiko terhadap tongkang, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko kapal feri, serta kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter berisiko terhadap kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar.

"Kami mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada. Bagi wisatawan yang berkunjung ke pantai sebaiknya tidak mandi atau bermain di pantai karena gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu," kata Teguh Wardoyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement