Rabu 25 May 2022 14:39 WIB

Epidemiolog: Jaga Kebersihan Makanan untuk Cegah Hepatitis Akut

Penting ada standar yang lebih rinci terkait kesehatan dan kebersihan makanan.

Ilustrasi. Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan menjaga kebersihan makanan menjadi salah satu langkah pencegahan sementara untuk menghadapi hepatitis akut.
Foto: Dok Republika
Ilustrasi. Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan menjaga kebersihan makanan menjadi salah satu langkah pencegahan sementara untuk menghadapi hepatitis akut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan menjaga kebersihan makanan menjadi salah satu langkah pencegahan sementara untuk menghadapi hepatitis akut. Hingga saat ini, hepatitis yang banyak menyerang anak-anak belum diketahui penyebabnya (acute hepatitis of unknown aetiology).

"Kalau hepatitis akut kebanyakan infeksi atau melalui makanan jadi menurut saya kalau infeksinya tidak diketahui, anggap saja infeksinya bisa lewat pernapasan atau pencernaan. Jadi upayanya makanan dulu kita harus jamin kebersihannya," kata Miko ketika dihubungi dari Jakarta, Rabu (25/5/2022).

Baca Juga

Secara khusus, dia menyoroti pentingnya standar yang lebih rinci terkait kesehatan dan kebersihan makanan yang dikonsumsi masyarakat. Tidak hanya terbatas untuk produk makanan yang harus memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tapi juga makanan lain seperti yang dijual di rumah makan umum.

Adanya standar kesehatan itu diharapkan dapat mendorong lebih banyak produk makanan sehat dan murah yang dapat diakses oleh masyarakat. "Kemudian cara makan yang sehat juga digaungkan. Standar alat makan yang sehat juga seperti apa," jelasnya.

Untuk memastikan standar tersebut, menurut dia, Dinas Kesehatan di berbagai daerah diharapkan tidak hanya melakukan sertifikasi tapi juga pengawasan terkait produk makanan dan tempat produksi dari makanan yang berpeluang dikonsumsi masyarakat. Hal itu penting dilakukan mengingat penyebab hepatitis misterius itu masih belum terkonfirmasi secara pasti, tetapi menjaga kebersihan makanan masih menjadi salah satu langkah untuk mencegah infeksinya.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril melaporkan, situasi global terkait penularan yang diduga penyakit hepatitis akut belum diketahui penyebabnya per 21 Mei 2022 adalah berjumlah 614 kasus. Berbicara dalam keterangan pers secara virtual pada Selasa (24/5/2022) kemarin, Syahril juga menjelaskan bahwa separuh dari total 35 laporan kasus di Indonesia tidak terbukti secara klinis sebagai penyakit hepatitis akut misterius.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement