REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Ahmad Kusyairi Suhail menyampaikan, aktivitas dakwah di berbagai tempat saat ini kembali menggeliat. Majelis-majelis taklim dengan berbagai level mulai aktif normal.
"Alhamdulillah seiring dengan membaiknya kondisi pandemi yang insya Allah segera mengarah menuju endemi, yang dibarengi dengan pelonggaran-pelonggaran oleh pemerintah, alhamdulillah aktivitas dakwah menggeliat lagi," tutur dosen Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu kepada Republika, Kamis (26/5/2022).
Kajian-kajian di masjid dan perkantoran, lanjut Kusyairi, kembali berlangsung secara offline. Tabligh-tabligh akbar di berbagai daerah berjalan menyesuaikan level PPKM wilayah dan daerah. Kegiatan-kegiatan dakwah seperti itu tentu sangat besar manfaatnya bagi penguatan jiwa dan spiritual umat.
"Sehingga dapat terus tabah di tengah wabah dan senantiasa istiqomah menghadapi berbagai situasi dan kondisi serta beragam ujian hidup," ujarnya. Sebagaimana firman Allah SWT, "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan tuhan kami adalah Allah kemudian mereka istiqomah..." (QS Fushshilat ayat 30)
Kusyairi juga mengakui, secara umum, dakwah termasuk majelis taklim di masa pandemi selama ini agak meredup namun tidak mati. Karena aktifitas dakwah secara daring sangat marak selama pandemi. Sehingga penguatan spiritual keagamaan umat masih tetap terus bisa berlangsung.
Di masa pandemi, IKADI juga telah mengambil peran dengan berbagai program dakwahnya, seperti kajian Islam, webinar, peringatan hari-hari besar Islam, kajian Ramadhan, lomba-lomba dakwah digital dan lain-lain. Semua kegiatan dakwah tersebut disiarkan langsung dan dipublikasikan melalui media-media daring resmi IKADI, seperti channel youtube IKADI TV dan lainnya.
Media yang digunakan IKADI dalam dakwah, jelas Kusyairi, itu variatif. Di antaranya melalui webiste resmi, yang setiap hari dikunjungi ribuan pengunjung yang ingin mengambil manfaat dari materi-materi dakwah yang terdapat di website, terutama teks khutbah Jumat dan lain-lain. Juga, radio, channel youtube IKADI TV, facebook dan instagram.
"Sebagian dai IKADI juga menjadi narasumber di berbagai televisi, baik di daerah maupun pusat. Selain tentu saja, memanfaatkan mimbar-mimbar Jumat dan kajian-kajian rutin memberi pencerahan umat dan masyarakat dengan materi-materi Islam Rahmatan Lil Alamin," kata pengurus Pondok Pesantren YAPIDH Bekasi ini.