Rabu 01 Jun 2022 07:30 WIB

CFD di Bandung Bisa Digelar Syaratnya PPKM Level 1

PPKM di Kota Bandung masih level 2 dengan sejumlah pembatasan.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
 Seorang aktivis membagikan topeng harimau dalam aksi kampanye penyelamatan hutan Indonesia, di Car Free Day (CFD), Jl Ir H Djuanda, Kota Bandung.  (Ilustrasi)
Seorang aktivis membagikan topeng harimau dalam aksi kampanye penyelamatan hutan Indonesia, di Car Free Day (CFD), Jl Ir H Djuanda, Kota Bandung. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebut, kegiatan Car Free Day (CFD) yang sempat berhenti akibat pandemi Covid-19 dapat kembali diselenggarakan. Namun, syarat kegiatan bisa kembali digelar jika status level penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berubah menjadi level satu.

"DKI (Jakarta) bisa CFD kan sudah level 1, kita kan masih level 2. Kalau nanti kita melandai ke level 1 ada opsi (CFD) itu dibuka. Kita coba anggaarkan di (APBD) perubahan," ujarnya, Senin (31/5/2022) kemarin.

Saat ini, Yana mengatakan PPKM di Kota Bandung masih level 2 dengan sejumlah pembatasan. Selain itu, dinas terkait belum menganggarkan penyelenggaraan kegiatan CFD tahun 2022 karena memperkirakan Covid-19 masih tinggi.

"Kemarin setelah dirapatkan ternyata dinas kumpul Dishub, Satpol, Dinkes, PU itu mereka ternyata belum menganggarkan untuk penyelenggaraan CFD karena sebelumnya belum terbayang di 2022 pandemi bisa melandai dan itu masih kita kaji," katanya.

Terkait diperbolehkan membuka masker di ruang terbuka, Yana menyerahkan, kebijakan tersebut sepenuhnya kepada masyarakat. Namun, dia sendiri lebih memilih memakai masker, sebab pernah menjadi penyintas Covid-19.

"Kita mah terutama saya pernah menyerahkan kepada keyakinan masyarakat aja, kalau saya sih tetep pakai masker lebih prepare pakai," katanya.

Dia mengimbau, apabila masyarakat merasa sehat maka diperbolehkan membuka masker di ruang terbuka dengan kondisi sepi. "Kalau merasa yakin sehat mangga, kan itu imbauan aja kalau di luar boleh gak pakai," katanya.

Yana melanjutkan vaksinasi Covid-19 untuk dosis ketiga atau booster sudah mencapai 34 persen. Percepatan vaksinasi dilakukan untuk mendorong agar pandemi berubah status menjadi endemi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement