Jumat 03 Jun 2022 13:17 WIB

Kementerian BUMN Baru Terima Proposal Formula E Sebulan Lalu

Pernyataan negatif seakan BUMN tidak mendukung Formula E adalah tidak benar

Rep: m nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Mobil Safety Car Formula E 2022 berada di area pit lane saat peninjauan lintasan secara langsung (driver track walk) di Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara, DKI Jakarta, Jumat (3/6/2022). Sejumlah kru tim dan pembalap Formula E meninjau lintasan secara langsung jelang gelaran balap mobil Formula E Jakarta E-Prix 2022 yang digelar pada Sabtu (4/6/2022). Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Mobil Safety Car Formula E 2022 berada di area pit lane saat peninjauan lintasan secara langsung (driver track walk) di Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara, DKI Jakarta, Jumat (3/6/2022). Sejumlah kru tim dan pembalap Formula E meninjau lintasan secara langsung jelang gelaran balap mobil Formula E Jakarta E-Prix 2022 yang digelar pada Sabtu (4/6/2022). Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menanggapi informasi yang berkembang di masyarakat dan berita media tentang dukungan BUMN kepada kegiatan Formula E di Jakarta atau Jakarta E-Prix 2022 pada Sabtu (4/6).

Juru Bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Kementerian BUMN menerima informasi sebagian korporasi BUMN menerima proposal sponsorship dari panitia penyelenggara Jakarta E-Prix 2022 rata-rata sebulan sebelum event itu diselenggarakan."Kementerian BUMN menyesalkan adanya pernyataan-pernyataan negatif seakan BUMN tidak mendukung kegiatan Formula-E tersebut," ujar Staf Khusus Menteri BUMN tersebut di Jakarta, Jumat (3/6/2022).

Baca Juga

Arya menilai pernyataan tersebut tidak benar karena tidak ada kebijakan menghambat sponsonship bagi event yang dimaksud. Bahkan, ucap Arya, PT Indosat Tbk (dikenal sebagai Indosat Ooredoo Hutchison), yang sebagian sahamnya turut dimiliki BUMN, telah menjadi salah satu perusahaan yang mendukung acara tersebut.

Arya menyampaikan, dalam mendukung event besar dan berskala internasional, BUMN memerlukan waktu untuk melakukan proses pengkajian sponsorhip, termasuk juga melakukan pengkajian secara kelayakan bisnis dan model kerja sama agar memenuhi prinsip Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik. Proses pengkajian ini bervariasi di antara BUMN sesuai dengan peraturan di tiap perusahaan.

Pada umumnya, lanjut Arya, BUMN menerima proposal event besar berskala nasional dan internasional paling cepat tiga bulan sebelumnya atau bahkan setahun sebelumnya. "Dengan demikian, ada waktu yang cukup untuk melakukan kajian sebelum mengambil keputusan yang didasari oleh aspek bisnis dan kontribusi nilai sosial BUMN kepada masyarakat," kata Arya

Menurut Arya, Kementerian BUMN pada prinsipnya mendukung semua inisiatif untuk memajukan pembangunan bangsa dan termasuk berbagai program industri pariwisata nasional, seperti event di MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok, berapa waktu lalu. Saat ini, Arya katakan, BUMN berkonsentrasi untuk mendukung perhelatan besar negara yaitu pertemuan G-20 di Bali pada Oktober mendatang.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement