Jumat 03 Jun 2022 21:44 WIB

Satgas: Kasus Aktif RI Terendah di Antara 6 Negara Tetangga

Persentase kasus aktif di Indonesia terendah yaitu 0,05 persen.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia masih menjadi yang terendah dibandingkan enam negara tetangga yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Dan Australia. (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/Bagus Indahono
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia masih menjadi yang terendah dibandingkan enam negara tetangga yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Dan Australia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia masih menjadi yang terendah dibandingkan enam negara tetangga yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Dan Australia. Persentase kasus aktif di Indonesia terendah yaitu 0,05 persen.

Wiku menjabarkan, kasus Covid-19 di Vietnam masih 11,44 persen, kemudian Singapura 6,01 persen, Australia sebanyak 4,57 persen. Kemudian, Thailand 0,96 persen, Malaysia 0,54 persen dan Filipina (0,07 persen).

Baca Juga

"Ini adalah prestasi yang patut diapresiasi mengingat Indonesia mampu bersaing, kita mampu memanfaatkan dan menggerakkan seluruh komponen bangsa untuk terus berkontribusi dalam menekan Covid-19," kata Wiku dalam konferensi pers secara daring, Kamis (2/6/2022).

Kondisi yang semakin membaik ini, lanjut Wiku, harus dipertahankan mengingat pandemi di tingkat global belum berakhir. Selain mempertahankan kedisiplinan protokol kesehatan, upaya pencegahan juga penting dimaksimalkan dari segi vaksinasi covid-19 bagi masyarakat.

Sayangnya cakupan vaksinasi di Indonesia baru mencapai 62 persen. Angka ini bahkan lebih rendah dari negara-negara lainnya di Asia Tenggara.

"Cakupan vaksin dosis 2 yang tinggi terdapat di Singapura yaitu 91persen, Australia 84 persen, Malaysia 83 persen, Vietnam 80 persen dan Thailand 75 persen hanya Filipina yang cakupannya di bawah Indonesia yaitu 34 persen," ungkap Wiku.

Capaian cakupan vaksinasi sangatlah penting menjadi perhatian, mengingat semakin besar cakupan vaksinasi akan semakin memproteksi masyarakat, meskipun angka ini telah mencapai target yang ditetapkan oleh who di bulan Juni yakni minimal 60 persen pada vaksin dosis kedua. Namun mengingat Indonesia adalah negara dengan penduduk terbesar keempat dunia maka persentase ini harus terus ditingkatkan sejauh ini jumlah penduduk yang telah divaksinasi khusus kedua adalah 167,5 juta jiwa dari total 273,5 juta.

"Pemerataan cakupan vaksinasi di seluruh provinsi juga menjadi hal penting yang harus diupayakan meskipun angka Nasional telah mencapai 62 persen," tegas Wiku.

Wiku melanjutkan, saat ini, masih ada 6 provinsi dengan cakupan di bawah angka nasional. Provinsi tersebut adalah Sulawesi tengah, Maluku Utara, Sulawesi Barat, Maluku, Papua barat dan Papua.

Hal penting lainnya yang harus dilakukan adalah memberikan perlindungan kepada para kelompok rentan, termasuk lansia. Karena, meskipun kasus Covid- 19 sudah mereda, namun ancaman terhadap kelompok rentan masih tetap ada dan paling signifikan dampaknya.

Hingga kini masih ada 3 provinsi di pulau Jawa yang cakupan vaksinasi dosis kedua untuk lansia masih relatif rendah. Tiga provinsi itu yaitu Banten dengan cakupan vaksinasi dosis untuk lansia sebesar 68,9 persen, Jawa tengah 67,4 persen dan Jawa timur 64,1 persen.

"Saya mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat dan pemerintah untuk tidak lengah dan tetap siaga selama pandemi belum dicabut statusnya oleh global," tegas Wiku.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement