REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film superhero “Satria Dewa: Gatotkaca” akan tayang di bioskop tanah air, Kamis (9/6/2022). Meski diadaptasi dari cerita pewayangan, film yang disutradarai Hanung Bramantyo ini akan disajikan dengan cerita dan bahasa yang lebih sederhana.
“Bahasanya tidak yang kaku atau gimana, disesuaikan dengan zaman sekarang. Jadi nggak seperti kalau kita nonton wayang. Walaupun ada beberapa hal dari cerita wayang yang dipertahankan,” kata produser film “Satria Dewa: Gatotkaca” Celerina Judisari ketika berkunjung ke kantor Republika, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, penyederhanaan cerita ini dilakukan untuk membuat film “Satria Dewa: Gatotkaca” lebih relate dengan kondisi zaman. Apalagi film ini menjadi pembuka untuk universe atau jagat sinema yang diambil dari karakter wayang Indonesia.
“Jadi film Gatotkaca ini bernaung di PH Satria Dewa Studio. Kita nanti akan bikin universe begitulah, dan film Gatotkaca ini sebagai pembuka. Jadi kita ingin ceritanya sangat relatable dan kuat,” kata Celerina.
Salah satu pemain, Zsa Zsa Utari yang memerankan karakter Queen, juga mengatakan bahwa film “Satria Dewa: Gatotkaca” akan mudah dipahami oleh generasi muda.
“Kalau dari segi penonton aku pikir akan gampang ngerti sih ya, karena beneran deh ini ceritanya nggak kaku banget, ada komedinya, walaupun drama dan sejarahnya juga ada,” kata Zsa Zsa.
Film “Satria Dewa: Gatotkaca” berfokus pada kisah hidup tokoh sentral bernama Yudha (Rizky Nazar). Putra dari pasangan suami istri Arimbi dan Pandega yang memiliki kehidupan sulit ini rupanya memiliki genetik Gatotkaca.
Hanung Bramantyo dipercaya menyutradarai film yang diadaptasi dari wiracarita Mahabrata ini. Sementara untuk aktor yang terlibat antara lain Yasmin Napper, Jerome Kurnia, Omar Daniel, Sigi Wimala, Yayan Ruhian hingga aktris senior Yati Surachman.
Film “Satria Dewa: Gatotkaca” akan dirilis di seluruh bioskop Indonesia mulai 9 Juni 2022 dan mendapat rating semua umur.