REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Johnny Depp berusaha keras menghidupkan kembali karir keaktorannya usai memenangkan kasus pencemaran nama baik terhadap sang mantan istri, Amber Heard. Seorang sumber mengatakan bahwa akting adalah hal yang sangat berharga bagi hidup Depp.
"Dia telah membangun karirnya selama selama bertahun-tahun. Dia tidak bisa berdiam diri melihat fakta bahwa karirnya terpengaruh. Dan kemenangan itu dia rasa adil. Dia sangat berharap bisa menghidupkan kembali karirnya," kata sumber tersebut seperti dilansir dari People, Jumat (10/6/2022).
Seorang sumber lainnya juga mengatakan bahwa Depp sangat senang dan lega setelah vonis tersebut. Ia pun telah bertekad untuk move on dan fokus membenahi diri sendiri.
"Dia juga benar-benar mencari hal positif dan menjauh dari hal negatif. Dia mencari tahu hal apa yang bisa dia lakukan selanjutnya. Dia merasakan beban yang signifikan dari pundaknya selama enam tahun," jelas sumber itu.
Depp tidak hadir saat pembacaan putusan di pengadilan. Dalam sebuah pernyataan, Depp mengenang masa-masa terpuruk saat enam tahun lalu ia dihantam tuduhan palsu oleh mantan istrinya sendiri.
"Enam tahun lalu, kehidupan saya, anak-anak, orang-orang terdekat dan semua yang selama bertahun-tahun mendukung saya, telah berubah. Semua berubah dalam sekejap mata, tuduhan palsu, tuduhan tindakan kriminal yang dijatuhkan pada saya lewat media, yang memicu gelombang kebencian yang tak ada habisnya," kata Depp.
"Sejak awal, tujuan membawa kasus ini ke jalur hukum adalah untuk mengungkapkan kebenaran, terlepas dari hasilnya. Berbicara kebenaran jadi hutang kepada anak-anak dan semua orang yang tetap teguh dalam mendukung saya. Saya merasa damai mengetahui bahwa saya akhirnya mencapai itu," jelas Depp.
Sementara itu, Heard mengungkap kekecewaannya dalam pernyataan pasca-vonis. Ia menyebut bahwa kekalahannya menjadi kemunduran bagi perempuan.
"Saya lebih kecewa dengan vonis ini berarti sebuah kemunduran bagi perempuan. Kita seperti kembali ke masa di mana perempuan yang bersuara bisa dipermalukan di depan umum. Ini mengembalikam gagasan bahwa kekerasan terhadap perempuan harus dianggap serius," kata Heard.
