Senin 13 Jun 2022 12:11 WIB

Polisi India Makin Intens Tangkapi Muslim Usai Protes Nabi Muhammad Dihina

Muslim turun ke jalan memprotes komentar anti-Islam oleh juru bicara BJP.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Muslim India memegang plakat menuntut penangkapan Nupur Sharma, juru bicara partai nasionalis Hindu yang berkuasa, ketika mereka bereaksi terhadap referensi menghina Islam dan Nabi Muhammad yang dibuat olehnya selama protes di Ahmedabad, India, Rabu, 8 Juni 2022. Setidaknya lima negara Arab telah mengajukan protes resmi terhadap India, dan Pakistan serta Afghanistan juga bereaksi keras pada Senin atas komentar yang dibuat oleh dua juru bicara terkemuka dari Partai Bharatiya Janata pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi. Polisi India Makin Intens Tangkapi Muslim Usai Protes Nabi Muhammad Dihina
Foto: AP/Ajit Solanki
Muslim India memegang plakat menuntut penangkapan Nupur Sharma, juru bicara partai nasionalis Hindu yang berkuasa, ketika mereka bereaksi terhadap referensi menghina Islam dan Nabi Muhammad yang dibuat olehnya selama protes di Ahmedabad, India, Rabu, 8 Juni 2022. Setidaknya lima negara Arab telah mengajukan protes resmi terhadap India, dan Pakistan serta Afghanistan juga bereaksi keras pada Senin atas komentar yang dibuat oleh dua juru bicara terkemuka dari Partai Bharatiya Janata pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi. Polisi India Makin Intens Tangkapi Muslim Usai Protes Nabi Muhammad Dihina

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Polisi di Kashmir India telah menangkap seorang pemuda karena diduga memposting video yang mengancam akan memenggal mantan juru bicara partai berkuasa India yang telah membuat pernyataan menghina Nabi Muhammad.

Dilansir dari The National News, Senin (13/6/2022), video diedarkan di YouTube oleh Faisal Wani tentang Nupur Sharma dari Partai Bharatiya Janata. Video tersebut telah ditarik oleh pihak berwenang sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengekang kerusuhan agama di seluruh India.

Baca Juga

Muslim turun ke jalan untuk memprotes komentar anti-Islam yang dibuat oleh juru bicara partai BJP, Sharma dan Naveen Kumar Jindal. Keduanya merupakan anggota partai BJP nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi.

Awal bulan ini, BJP menangguhkan Sharma dan mendepak Jindal karena komentar mereka yang menghasut. Pernyataan mereka juga membuat marah beberapa negara Muslim menyebabkan tantangan diplomatik yang signifikan bagi pemerintah Modi.

Kasus polisi telah diajukan terhadap dua mantan pejabat BJP. Pada Ahad lalu, Jindal mengatakan di Twitter bahwa keluarganya telah menghadapi ancaman terus-menerus, dan beberapa pengikutnya mentweet bahwa sebuah bom mentah dijinakkan di dekat kediamannya di New Delhi.

Kemarahan terhadap komentar pasangan itu telah menjadi tren di Twitter dengan kelompok-kelompok Muslim menuntut penangkapan mereka. Sementara itu, beberapa kelompok Hindu garis keras menggambarkan kedua pejabat itu sebagai politikus pemberani dan nasionalis.

Negara-negara seperti Arab Saudi, UEA, Oman, Qatar dan Iran, yang merupakan mitra dagang penting bagi India mengajukan protes melalui saluran diplomatik dan menuntut permintaan maaf dari pemerintah di media sosial. Kementerian luar negeri India mengatakan pekan lalu komentar itu tidak mencerminkan pandangan pemerintah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement