REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Polisi di Kashmir India telah menangkap seorang pemuda karena diduga memposting video yang mengancam akan memenggal mantan juru bicara partai berkuasa India yang telah membuat pernyataan menghina Nabi Muhammad.
Dilansir dari The National News, Senin (13/6/2022), video diedarkan di YouTube oleh Faisal Wani tentang Nupur Sharma dari Partai Bharatiya Janata. Video tersebut telah ditarik oleh pihak berwenang sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengekang kerusuhan agama di seluruh India.
Muslim turun ke jalan untuk memprotes komentar anti-Islam yang dibuat oleh juru bicara partai BJP, Sharma dan Naveen Kumar Jindal. Keduanya merupakan anggota partai BJP nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi.
Awal bulan ini, BJP menangguhkan Sharma dan mendepak Jindal karena komentar mereka yang menghasut. Pernyataan mereka juga membuat marah beberapa negara Muslim menyebabkan tantangan diplomatik yang signifikan bagi pemerintah Modi.
Kasus polisi telah diajukan terhadap dua mantan pejabat BJP. Pada Ahad lalu, Jindal mengatakan di Twitter bahwa keluarganya telah menghadapi ancaman terus-menerus, dan beberapa pengikutnya mentweet bahwa sebuah bom mentah dijinakkan di dekat kediamannya di New Delhi.
Kemarahan terhadap komentar pasangan itu telah menjadi tren di Twitter dengan kelompok-kelompok Muslim menuntut penangkapan mereka. Sementara itu, beberapa kelompok Hindu garis keras menggambarkan kedua pejabat itu sebagai politikus pemberani dan nasionalis.
Negara-negara seperti Arab Saudi, UEA, Oman, Qatar dan Iran, yang merupakan mitra dagang penting bagi India mengajukan protes melalui saluran diplomatik dan menuntut permintaan maaf dari pemerintah di media sosial. Kementerian luar negeri India mengatakan pekan lalu komentar itu tidak mencerminkan pandangan pemerintah.