Selasa 28 Jun 2022 00:17 WIB

KPK Ajak Parpol Bangun Integritas

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak partai politik membangun integritas.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri
Foto: ANTARA/Abriawan Abhe
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajak partai politik membangun integritas. Lembaga antirasuah itu juga meminta partai politik di Indonesia untuk merumuskan sistem pencegahan antikorupsi.

"KPK mengajak seluruh kader partai bersama merumuskan sistem yang tak membuka celah korupsi. Maka itu parpol harus dibangun integritasnya, kita jaga dan bangun sistem agar tak terjadi korupsi," kata Ketua KPK, Firli Bahuri di Jakarta, Senin (27/6).

Baca Juga

Hal ini disampaikan Firli dalam acara Politik Cerdas Berintegritas (PCB) dengan mengungdang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Firli mengungkap ada tiga strategi utama yang dilakukan lembaganya untuk mencegah terjadinya praktik korupsi.

Pertama adalah melalui pendidikan. Dia mengatakan, pendidikan membuat bangsa mampu membangun budaya dan peradaban antikorupsi

"Kita harus meningkatkan integritas. Dengan itu kita mengajak anak bangsa mewujudkan Indonesia bebas korupsi," katanya

Kedua adalah pencegahan lewat perbaikan sistem. Ketiga melalui penindakan yang harus dilakukan agar orang takut melakukan korupsi.

Firli juga menyinggung soal politik berbiaya tinggi. Dia berharap hal yang membuka celah korupsi tersebut bisa dicegah. Apalagi, partai politik punya peran strategis dalam memberantas korupsi.

Dia mengatakan, partai berhubungan langsung dengan rakyat; yang menghasilkan wakil rakyat; yang menghasilkan pemimpin dari desa sampai presiden; dan membuat aturan lewat perwakilannya di DPR.

"Kami berharap seluruh kader partai melaksanakan politiknya tanpa biaya tinggi," katanya.

Sekretaris Jendral PDIP. Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi langkah KPK menyosialisasikan kegiatan antikorupsi. Dia mengatakan, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri selalu menekankan pentingnya antikorupsi dan mengancam akan memecat kader yang melanggar aturan tersebut.

"Kami berikan apresiasi atas strategi pemberantasan korupsi melalui bentuk pendidikan, pencegahan, dan penindakan oleh KPK," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement