Dbeibah menolak untuk mundur, menimbulkan pertanyaan atas kemampuannya. Sebagai tanggapan, anggota parlemen yang berbasis di timur negara itu memilih perdana menteri saingan Fathy Bashagha. Dia sekarang menjalankan pemerintahan terpisah di luar kota Sirte.
DiCarlo menyerukan upaya rekonsiliasi nasional. Dia memperingatkan bahwa perpecahan politik yang berkelanjutan berkontribusi pada lingkungan keamanan yang tegang di dan sekitar Tripoli.
Setelah pertemuan Kairo baru-baru ini, laporan media Libya mengklaim bahwa topik utama yang diperebutkan adalah kriteria pencalonan presiden. Menurut laporan itu, dewan yang berbasis di Tripoli bersikeras melarang personel militer mencalonkan diri untuk jabatan tertinggi negara itu.
Permintaan itu tampaknya diarahkan pada Hifter, seorang pemimpin militer yang mengumumkan tawarannya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan Desember. Sementara anggota parlemen yang berbasis di timur menyerukan untuk mengizinkan personel militer agar dapat mengikuti pemilihan.