Selasa 28 Jun 2022 18:05 WIB

Cegah Deforestasi dan Krisis Iklim, Green Kurban Tanam 27 Ribu Pohon

Sejak tahun lalu, Green Kurban menanam 600 pohon cemara di pesisir Banyuwangi

Dilansir dari World Wild Fund for Nature (WWF), kerusakan hutan menjadi 10 persen penyebab adanya perubahan iklim. Akibatnya, berbagai bencana seperti banjir, gelombang panas, hingga tingkat penyebaran penyakit  tak dapat dihindarkan.
Foto: istimewa
Dilansir dari World Wild Fund for Nature (WWF), kerusakan hutan menjadi 10 persen penyebab adanya perubahan iklim. Akibatnya, berbagai bencana seperti banjir, gelombang panas, hingga tingkat penyebaran penyakit tak dapat dihindarkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dilansir dari World Wild Fund for Nature (WWF), kerusakan hutan menjadi 10 persen penyebab adanya perubahan iklim. Akibatnya, berbagai bencana seperti banjir, gelombang panas, hingga tingkat penyebaran penyakit  tak dapat dihindarkan.

Ini menjadi perhatian Sinergi Foundation saat menginisiasi program Green Kurban. Guna mengatasi perubahan iklim dan melindungi keanekaragaman hayati yang disebabkan oleh deforestasi, Green Kurban telah menanam kurang lebih 27 ribu pohon sejak 2013. 

Baca Juga

"Pohon dan hutan adalah rumah bagi tiga perempat aneka hayati, sekaligus kunci penanggulangan krisis iklim di bumi. Kami meyakini, menanam pohon adalah solusi permasalahan global ini, sehingga lahirlah program Green Kurban, di mana dari 1 hewan qurban, turut ditanam 1 pohon," tutur Asep Irawan selaku CEO Sinergi Foundation.

Asep menuturkan, pemilihan pohonnya pun tak bisa sembarangan. Jika menanam pohon yang salah di lahan yang salah, justru akan memperburuk kerusakan. Sebab itu, selama beberapa tahun ke belakang, Green Kurban menanam pohon bambu dan cemara.

"Kami menanam 6.887 bambu di bantaran sungai Cimanuk dan Citarum, yang memang rawan banjir bandang," kata Asep. Bambu sendiri merupakan pohon yang dapat memitigasi perubahan iklim, mengurangi penggunaan bahan bahan bakar fosil, dan melindungi hutan.

Selain itu, sejak tahun lalu, Green Kurban menanam 600 pohon cemara di pesisir pantai Banyuwangi. "Fungsi cemara sangat krusial bagi alam. Dia menjadi 'wind barrier' di kawasan pantai yang rentan terhadap angin kencang dan tsunami. Selain itu, bisa menjadi tempat berkembangnya satwa yang peka dengan tanda bencana alam," kata Asep.

Ia mengharapkan, ada lebih banyak lagi masyarakat yang turut serta dalam gerakan menanam pohon bersama Green Kurban. "Selain mendapat kebaikan ibadah qurban, para pequrban juga telah berkontribusi nyata menolong bumi dari deforestasi," katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement