REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo melaporkan peningkatan penumpang busway Transjakarta dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur DKI Tahun 2010 dalam Rapat Paripurna di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa.
"Upaya yang telah dilakukan telah dapat meningkatkan penumpang busway dari 83,2 juta penumpang pada 2009 menjadi 86,9 juta penumpang di tahun 2010," kata Gubernur mengenai pembangunan perhubungan dan transportasi.
Fauzi tidak memungkiri kenaikan jumlah penumpang itu sebagian besar adalah karena dioperasikannya dua koridor baru sepanjang 2010 yakni koridor IX (Pinang Ranti-Pluit) dan koridor X (Cililitan- Tanjung Priok) sehingga total busway yang beroperasi menjadi 10 koridor.
Namun BLU Transjakarta juga melakukan perbaikan bagi koridor-koridor lainnya termasuk penambahan armada untuk menambah daya tampung penumpang yang ada.
Selama 2010, Pemprov DKI telah melakukan penambahan 94 unit armada busway yang terdiri atas 25 bus gandeng dan 69 bus single sehingga total armada busway yang beroperasi di sepuluh koridor adalah 524 bus. "Disamping itu, dilakukan pula sterilisasi jalur, pembangunan portal, penyempurnaan marka, serta peningkaan, pemeliharaan dan perbaikan fasilitas pendukung busway lainnya di koridor yang telah ada," papar Fauzi.
Gubernur juga menyampaikan perkembangan mengenai pembangunan moda transportasi lainnya seperti Mass Rapid Transit (MRT) dimana telah dilakukan pembebasan lahan untuk pembangunan koridor pertama Lebak Bulus- Bunderan HI. Selain itu, selama 2010 juga telah diselesaikan penyusunan Desain Teknik Dasar dan telah dilakukan pula persiapan tender internasional untuk asistensi teknis yang dilaksanakan oleh PT MRT Jakarta dan Management Consulting Services yang dilaksanakan oleh Pemprov DKI.
"Diharapkan kedua kegiatan konsultasi untuk menunjang pelaksanaan fisik MRT itu dapat dilaksanakan pada tahun 2011 sehingga pelaksanaan konstruksi dapat dilaksanakan dan jadwal operasi MRT pada tahun 2016 dapat ditepati," ujar Gubernur.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana mengatakan DPRD DKI mendukung langkah penataan dan pembenahan transportasi di DKI Jakarta yang menggunakan sistem pola transportasi makro (PTM) dan meminta Gubernur DKI lebih serius lagi melakukan pembangunan moda transportasi yang menjadi agenda pembangunan tahun 2011 antara lain MRT, pembangunan busway Koridor XI (Pulogebang-Kampungmelayu) serta peningkatan pelayanan busway.
"Khususnya MRT, ini merupakan proyek yang amat penting. Tender konstruksinya tidak boleh mundur. Sebab kalau mundur akan menyebabkan pelaksanaan konstruksinya lebih mundur, sehingga tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Itu yang harus diawasi dengan ketat, begitu pula komunikasi dengan Kementerian Keuangan harus lebih intensif," kata Triwisaksana usai Rapat Paripurna.
Begitu juga dengan peningkatan pelayanan busway yang telah dilakukan pada tahun 2010, Triwisaksana mengatakan hal itu harus ditingkatkan lebih baik lagi di tahun 2011 karena busway dinilai sangat membantu warga Jakarta dalam menggunakan transportasi yang aman, murah dan nyaman.
"Mudah-mudahan dengan dibentuknya BUMD Transjakarta tahun ini, pelayanannya akan semakin optimal. Juga dapat diintegraskan dengan MRT dan moda transportasi lainnya," ujarnya.