REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hama ulat bulu yang terjadi pada beberapa daerah di Indonesia kini terjadi juga di Jakarta. Wabah ulat bulu menyerang warga di sekitar pinggir Kali Sekretaris, Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Sejak 2007, ulat bulu dalam jumlah banyak sering terlihat dan menimbulkan gatal-gatal pada warga. "Ntar ilang, ntar muncul lagi, ilang lagi, muncul lagi, gitu terus," cerita Robi (51), salah seorang warga. Namun bulan ini, volumenya meningkat tajam.
Robi mengalami gatal-gatal pada sekujur tubuhnya. Republika menyaksikan bahwa sepanjang tangannya merah-merah karena gatal, ada bintik-bintiknya, dan juga ada beberapa bulu dari ulat yang masih menancap pada pori-pori lengan kanan kirinya. "Ulatnya di pohon, tapi bulunya beterbangan, itu yang bikin gatal," katanya.
Menurutnya, ulat bulu ada di semua 29 pohon cemara, yang ada di pinggir kali sekretaris ini. Robi juga mengatakan bahwa gatal-gatal yang dialaminya karena ulat bulu ini sudah sejak dua minggu yang lalu.
Robi juga mengatakan bahwa Dinas Pertanian juga sudah menyemprot ulat-ulat bulu itu dengan obat. "Itu hanya untuk mengurangi saja," katanya. Menurutnya, pertanian melakukan penyemprotan sebagai penanggulangan masalah ini.
Soleh, Wakil Ketua RT 15 mengatakan bahwa ulat bulu ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2007. Mulai dua bulan yang lalu warga ulat bulu datang dalam volume yang banyak dan dirasakan membahayakan bagi warga. "Sekarang ini semakin parah menyerangnya." katanya.