REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta mengakui hama ulat bulu sudah menyerang wilayah ibu kota. Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Ipih Ruyani, menyatakan penyebaran ulat bulu ditemukan di Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat dan Rawa Badak, Jakarta Utara.
Ipih menambahkan bahwa ulat bulu umumnya berkembang biak di lokasi tumpukan sampah tanaman, rerumputan liar, dan lahan kosong tak terawat. Kemunculan ulat bulu di ibu kota juga disebabkan cuaca ekstrem yang mengakibatkan percepatan pertumbuhan ulat. Seperti, tingkat kelembaban fluktuatif tinggi yang mempercepat siklus ulat menjadi kepompong, kupu-kupu, telur, ulat, dan seterusnya yang biasanya berkembang dalam waktu empat sampai tujuh pekan.
“Kondisi cuaca panas mengakibatkan ulat bulu keluar dan mencari batang pohon sebagai tempat persembunyiannya untuk berkembang biak,” jelas Ipih saat konferensi pers di Press Room Balai Kota, Jakarta, Rabu (13/4).
Hama ulat bulu pertama muncul di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, akhir bulan lalu. Dalam beberapa hari, ulat bulu menyebar ke berbagai daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.