REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Calon gubernur (cagub) DKI Jakarta harus memiliki popularitas. “Survei mengatakan calon yang populer itu yang dipilih,” kata Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Slamet Nurdin, dalam dialog interaktif bertajuk ‘Siapa Gubernur DKI 2012’ di Jakarta Media Center (JMC), Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (21/4).
Ia mengatakan partainya menjadikan masalah itu sebagai tantangan untuk meningkatkan popularitas calon yang diusung PKS. Namun, katanya, cagub jangan sampai hanya menjual tampang dan fisik saja. Menurut dia, cagub harus memiliki visi dan program kerja yang riil jika ingin maju dalam pilgub.
Juga hadir sebagai pembicara dalam acara ini Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP DKI Jakarta Lulung Lunggana, Ketua DPW PKS DKI Jakarta Slamet Nurdin, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DKI Jakarta Priya Ramadhani, Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli, Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta Ongen Sangaji, dan Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Sayogo Hendro Subroto.
Lulung Lunggana menyatakan pihaknya akan mendukung Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo hingga akhir masa jabatannya jika memiliki komitmen yang jelas. Caranya, kata dia, Gubernur harus bekerja dengan setiap unit kerja di Pemprov DKI Jakarta dan peka terhadap persolan pembangunan. “Yang akan didukung nanti bukan yang berkumis (kumuh miskin) tapi yang tidak berkumis,” cetus Lulung.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DKI Jakarta Priya Ramadhani mengatakan begitu banyak permasalahan di Jakarta. Sehingga diharapkan orang yang jadi Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 mampu menyelesaikan permasalahan, seperti kemacetan, banjir, dan kesehatan. Ia menyarankan, Pemprov DKI Jakarta nanti harus sering-sering mensinergikan dan mengkolaborasikan kebijakannya dengan lima pemkot maupun pemerintah pusat. “Saat ini, problemnya lemah di pemerintahan dan antara SKPD dengan pimpinannya tidak sejalan,” kata Priya.