Ahad 12 Jun 2011 18:41 WIB

Rencana Kenaikan Tarif Angkot di Bekasi Menuai Protes

Rep: Ahmad Reza Safitri/ Red: cr01
Angkot di Bekasi ketika ngetem sembarangan.
Foto: dunialama.wordpress.com
Angkot di Bekasi ketika ngetem sembarangan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Rencana kenaikan tarif angkutan kota (angkot) pada Juli mendatang, menuai protes dari Organda Kota Bekasi. Organda mengancam akan melakukan demonstrasi jika rencana kenaikan benar dilaksanakan.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan Kota Bekasi akan memberlakukan tarif baru angkutan kota. Kenaikan ini didasari oleh Perda Nomor 5 Tahun 2010 tentang kenaikan tarif. “Ini akan mulai diberlakukan pada Juli nanti. Kenaikan sekitar 40 persen,” tegas Kepala Unit Pelaksana Teknis Terminal Bekasi, Wan Sudrajat.

Menurut Wan, kenaikan ini juga terkait kondisi terminal yang tidak dapat menampung penumpang. “Tarif baru akan bisa menambah daya tampung terminal,” ungkapnya.

Namun menurut Ketua Organda Kota Bekasi, Indra Hermawan, rencana kenaikan terebut akan berdampak pada retribusi angkot yang meningkat. Kalau sebelumnya 400, nanti akan menjadi 600. Kenaikan retribusi tidak akan diimbangi dengan perbaikan sarana dan prasarana terminal. “Ini juga tidak akan menghilangkan pungli baik di dalam terminal ataupun luar terminal,” ujarnya.

Angkot di Terminal Bekasi, kata Indra, tidak pernah mendapatkan tempat untuk parkir dan mencari penumpang karena sudah dipenuhi bus. Selain itu, kondisi terminal saat ini sangat semrawut dengan banyaknya PKL. “Harusnya ada sekitar 87 loket untuk angkot sesuai dengan jurusan masing-masing,” keluhnya.

Menurut Indra, Pungli acap kali meresahkan para supir angkot. Untuk satu kali jalan, supir angkot harus mengeluarkan uang sebesar Rp 20.000 untuk membayar pungli. “Pungli dilakukan oleh oknum berseragam dan preman,” tegasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement