REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bentrokan antara siswa SMAN 6 dengan para wartawan kembali terjadi pada pukul 14.30 WIB. Namun kali ini jumlah siswa yang menyerbu para wartawan jauh lebih besar lagi.
Jumlah siswa tersebut diperkirakan lebih dari 200 orang siswa. Posisi wartawan pun terjepit dan berada di tengah-tengah kerumunan para siswa. Ratusan siswa SMAN 6 datang dari dalam sekolah melalui pintu utama dan dari arah perempatan Bulungan.
Rupanya siswa banyak yang keluar dari pintu samping sekolah dan berkumpul di Jalan Bulungan Raya. Jumlah polisi yang minim pun membuat bentrokan sulit untuk dihindari. Polisi sempat mengeluarkan tiga kali tembakan peringatan.
Aksi brutal para siswa ini membuat para wartawan lari menyelamatkan diri, namun mereka tetap dikejar oleh para siswa. Wartawan Republika yang meliput aksi ini turut lari menyelamatkan diri ke Blok-M Mal
Para guru SMAN 6 yang ikut keluar sekolah, hanya melihat bentrokan tersebut tanpa mengambil tindakan. Hingga berita ini diturunkan, bentrokan masih terjadi.
Ratusan siswa SMAN 6 masih terus berkumpul di depan sekolah dan bersiap-siap untuk menyerang wartawan yang jumlahnya tidak lebih dari 50 orang ini. Korban. Pemukulan dari wartawan diperkirakan lebih dari 10 orang.
Aksi demonstrasi para wartawan digelar sejak tadi pagi di depan SMA 6. Mereka menuntut pertanggung jawaban pihak sekolah atas insiden pengeroyokan para siswa SMA 6 terhadap wartawan Trans 7, Oktaviardi, saat meliput peristiwa tawuran beberapa hari lalu.