Senin 19 Sep 2011 15:49 WIB

Sopir Angkot Setuju Pakai Seragam

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Johar Arif
Angkot
Foto: Republika/Musiron
Angkot

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK BULUS -- Beberapa sopir angkot yang ditemui Republika, Senin (19/9), setuju menggunakan seragam resmi selama itu gratis. Dengan seragam resmi, akan mudah membedakan sopir lepas dan sopir resmi. Tindak pemerkosaan di dalam angkot sedikit-banyak menuai kesan negatif untuk para sopir ini.

"Kalau gratis, rencana itu bagus, tapi kalau beli sendiri ya belum sanggup," kata Aryo, sopir angkutan kota (angkot) resmi jurusan Lebak Bulus - Pamulang.

Seragam membuat status sopir mudah dikenali, resmi atau lepasan. Sopir resmi, menurut Aryo, lebih dituntut tanggung jawabnya. Bukan hanya masalah setoran, tapi juga perilaku di jalanan.

Basuki, sopir D15 berpendapat serupa. Bahkan, jika perlu dibuat juga semacam kartu identitas untuk sopir resmi. Sopir resmi mengenal satu-sama lain ketika berada dalam terminal. "Sopir lepas ada tongkrongannya sendiri, yang pasti bukan di terminal," ujar Basuki kepada Republika di terminal Lebak Bulus.

Keberadaan sopir lepas menurut mereka masih dibutuhkan. Jarang ada sopir yang kuat mengejar setoran sehari penuh. Meski demikian, sopir lepasan memang tidak bisa dijamin kualitasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement