REPUBLIKA.CO.ID,KEBON SIRIH--Dinas Perhubungan DKI memastikan lajur khusus Koridor I Transjakarta (Blok M-Kota), hari ini, Sabtu (29/10), bersih dari kendaraan lain, selain Bus Transjakarta. Sebelumnya, lajur khusus tersebut sempat digunakan sebagai jalan bagi kendaraan roda empat, karena ruas jalan Sudirman mengalami kemacetan akibat pembangunan proyek rehabilitasi saluran air (box culvert).
Terlebih ketika hujan turun saat jam pulang kerja. Kemacetan di lajur lambat Jalan Sudirman pun tak dapat dihindari. Kemacetan ini membuat pengguna kendaraan seolah memiliki alasan untuk menggunakan jalur khusus bagi Transjakarta tersebut. "Namun hari ini dipastikan jalur khusus busway steril lagi," kata Kepala Dishub DKI, Udar Pristono, Sabtu (29/10).
Kemacetan di sepanjang Jalan Sudirman ini memang sempat 'berbuntut panjang'. Ditlantas Polda Metro Jaya, beberapa waktu sebelumnya, menegur Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI karena menilai pelaksanaan proyek tersebut tak memperhatikan dampak kemacetan dan keselamatan pengguna kendaraan karena rambu serta pagar pengaman yang masih kurang.
Wakil Kepala Dinas PU DKI, Novrizal, mengatakan, dalam surat itu disebutkan bahwa proyek yang sedang ditangani oleh pihaknya ini tidak memiliki pengamanan berupa rambu-rambu sebagai petunjuk bagi pengemudi kendaran. Surat dari Polda tersebut kontan saja membuat Dinas PU DKI langsung bertindak. Novrizal menuturkan, pihaknya sudah menginstruksikan kontraktor proyek yang menangani pengerjaan proyek rehabilitasi Box Culvert (gorong-gorong) tersebut. "Setelah kita berikan instruksi, langsung dikerjakan oleh kontraktor. Kita juga sudah berkoordinasi dengan Polda," ujarnya.
Menurutnya, hari ini rambu-rambu pengamanan dan tanda sedang dilakukan pengerjaan proyek, seperti pagar, sudah langsung dipasang. Begitu juga dengan sisa tanah galian yang membuat trotoar kotor, dipastikan sudah dibereskan kontraktor agar tak mengganggu pejalan kaki. Kasubdit Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Jakob Dedi Karyawan menuturkan, hari ini, pihaknya akan bekerjasama dengan Dishub DKI untuk mengamankan lajur khusus Transjakarta.
Terlebih, Koridor I dianggap sebagai koridor percontohan dan paling bagus dibandingkan koridor lainnya. "Headway tak akan terganggu. Koridor I kita pastikan tetep steril, dan kendaraan umum tetap tak akan dibiarkan masuk. Pekerjaan pembangunan saluran air tak bisa dijadikan alasan menerobos jalur busway," kata Jakob.
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo pun bahkan berencana melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk melihat secara langsung pekerjaan pembangunan saluran air yang sudah 'menyulitkan" masyarakatnya ketika ingin menggunakan akses jalan tersebut, pagi ini.