REPUBLIKA.CO.ID, PAMULANG – Jelang Natal dan Tahun Baru 2012, Polsek Pamulang dan Polsek Ciputat siap menggelar Operasi Lilin 2011.
Kapolsek Pamulang, Zulkifli Muridu, menyatakan telah mempersiapkan beberapa langkah antisipasi dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru. “Kita tahu bahwa beberapa kejadian terorisme terjadi di kawasan Pamulang, jadi harus dipersiapkan dengan baik,” ujar Zulkifli, Sabtu (17/12).
Persiapan tersebut dengan mengadakan musyawarah dengan pengurus gereja, baik dengan para pendeta maupun pastor di seluruh kawasan Pamulang dan Pondok Cabe.
Selain itu, pihaknya juga membuka beberapa posko pengamanan Natal dan Tahun baru. Di antaranya didirikan di Pamulang Square dan Gereja Barnabas di daerah Pondok Cabe dan beberapa daerah lain. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan 500 anggota Kelompok Sadar Kamtibnas (KSK) dari delapan kelurahan Pamulang serta dengan sejumlah ormas,” imbuh Zulkifli.
Adapun Kapolsek Ciputat, Komisaris Alif, mengaku pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi yang dianggap penting dalam pengamanan malam Natal dan Tahun Baru di wilayah Ciputat.
“Operasi Lilin ini termasuk dalam kategori siaga satu. Kami pun sudah melakukan koordinasi dengan 24 pengurus gereja di wilayah Kecamatan Ciputat. Kami meminta pihak gereja untuk menerapkan kewaspadaan tinggi, selektif dalam memeriksa tamu dan jemaat gereja saat perayaan Natal nanti,” ujarnya.
Selain memberikan himbauan kepada pengurus gereja, Alif pun mengaku sudah berkoordinasi dengan KSK dan ormas yang ada di wilayah Ciputat untuk menjaga keamanan di wilayah Ciputat dan sekitarnya. Menurut catatan Polsek Ciputat, di wilayahnya paling sedikit terdapat 24 gereja. Sementara di wilayah Pamulang setidaknya ada sekitar 32 gereja.
Di sisi lain, Sekretaris Forum Umat Kerukunan Beragama (FKUB) Kota Tangsel, Fachrudin Zuhri, mengimbau warga Tangsel untuk menjaga kondusifitas selama perayaan umat Nasrani tersebut.
"Tangsel saat ini sangat kondusif. Namun demikian, kita tidak boleh lengah, karena munculnya kerusuhan antar umat beragama sering tidak bisa diprediksi dan diantisipasi. Harus ada upaya dari semua pihak menjaga kerukunan yang sudah terbina,” ujarnya.
Ia juga berharap masyarakat akan memahami etika, ketentuan, dan rambu-rambu dalam kehidupan beragama. Sehingga jika ada masalah dan provokasi dari pihak yang tak bertanggungjawab, tidak mudah terpancing.