REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Depok menggelar hasil razia preman di kantornya, Rabu (11/1). Sejumlah senjata tajam dan botol minuman keras berhasil diamankan dari razia preman yang dilaksanakan pada 8 dan 9 Januari 2012 di sejumlah titik sasaran operasi.
Kapolres Depok, Kombes Pol Mulyadi Kaharni, mengatakan razia preman selama dua hari itu digelar di terminal, stasiun dan pasar yang diduga menjadi markas para preman.
Selain ketiga tempat itu, posko-posko ormas juga menjadi sasaran operasi. "Kami mengikutsertakan posko ormas menjadi sasaran operasi karena sebelumnya terjadi bentrok antara dua ormas yang terjadi di Kecamatan Limo, Depok," papar Mulyadi.
Dari gelaran razia preman selama dua hari itu, polisi mengamankan 10 pucuk senjata tajam dan 23 botol minuman keras. Enam dari 10 senjata tajam yang diamankan berasal dari posko salah satu ormas di Terminal Depok. Keenam senjata tajam itu terdiri atas tiga bilah pisau dapur, dua bilah pedang samurai dan satu bilah celurit.
Mulyadi mengatakan, seluruh barang bukti yang ditemukan itu masih belum diketahui siapa pemiliknya. Namun, ia mengaku, akan terus mencari pemilik barang bukti tersebut. Selain barang bukti, 60 orang preman berhasil diamankan. Dari 60 orang itu, satu orang ditahan karena terlibat tindak pengeroyokan, satu orang diproses dan tidak ditahan dan 58 orang dibina.
Razia tersebut digelar berdasarkan Surat Perintah Kapolresta Depok Nomor SPRIN/50/I/2012 tanggal 7 Januari 2012 tentang razia preman yang meresahkan masyarakat.