REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Fraksi Gerindra mengancam akan melakukan walk out jika rapat paripurna membahas pengunduran diri Wakil Gubernur DKI Prijanto tetap diadakan, tanpa kehadiran mantan Aster Kasad tersebut.
Menurut Ketua Fraksi Gerindra di DPRD DKI, Muhammad Sanusi, tak ada alasan bagi pimpinan dewan untuk mengesahkan hasil ataupun memberikan keputusan rapat, jika Prijanto sendiri tak hadir. "Tidak ada alasan untuk mengesahkan itu. Kan, orangnya nggak ada," ujar Sanusi, Jumat (13/1).
Meski begitu, Sanusi mengaku sikap yang diambil pihaknya bukan untuk menolak kebijakan yang ada. Tetapi hanya sekedar memberi ruang bagi Prijanto untuk menjelaskan alasan pengunduran dirinya secara langsung di depan peserta rapat paripurna.
Sanusi berpendapat, saat maju menjadi Wakil Gubernur DKI, Prijanto dipilih oleh rakyat, sehingga rakyat berhak mengetahui alasan pengunduran dirinya. "Rakyat berhak tahu itu lewat forum publik, dan itu paripurna. Memang di rapat pimpinan (Rapim) dewan, Pak Pri sudah membeberkan alasannya. Namun, rapim kan sifatnya tertutup," kata Sanusi.
Menurutnya, meski ia dan anggota dewan lainnya sudah tahu alasan pengunduran diri Prijanto, namun pasangan Gubernur DKI Fauzi Bowo tersebut tetap memiliki tugas untuk menyampaikan alasan pengunduran dirinya ke rakyat. "Saya nggak mau dong, menjelaskan ke rakyat. Saya nggak mau menyalahgunakan kekuasaan," tambah Sanusi.
Sementara itu, Ketua DPRD DKI, Ferrial Sofyan, ketika dikonfirmasi terkait hal ini, hanya mengatakan sikap fraksi Gerindra merupakan dinamika politik. "Jika fraksi ingin mendengarkan secara langsung alasan konkret Prijanto, maka masing-masing fraksi dapat mengatur pertemuan sendiri," ujarnya.