REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Keluarga korban tabrakan mobil maut di kawasan Tugu Tani, Jakarta, Ahad (22/1) menuntut agar pelaku penabrakan mendapatkan hukuman setimpal. Terlebih bila terbukti si tersangka pelaku memang mabuk.
“Kalau memang terbukti tersangka di bawah pengaruh alkohol, hukuman harus lebih berat karena telah menghilangkan banyak nyawa,” ujar Djumari, kakak seorang korban, saat ditemui di rumahnya, Ahad malam.
Mulyadi Hamdani, ayahanda Buhari atau Ari (16 tahun), hanya berharap pelaku mau bertanggung jawab atas perbuatannya menghilangkan nyawa anak semata wayangnya. “Setidaknya berempati dengan datang dan meminta maaf. Saya nggak nuntut macam-macam, toh semua sudah digariskan begini,'' ujarnya.
Selain itu, Djumari juga berharap pemerintah bersikap preventif dengan memperbaiki bagian-bagian jalan ibu kota yang kurang baik