Senin 13 Feb 2012 12:49 WIB

Wah, Debit di Pintu Air Manggarai Capai Titik Tertinggi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Debit air di Pintu Air Manggarai capai titik tertinggi sejak Desember 2011. "Kendati debit air pada tiga hari terakhir sebesar 750 centimeter namun ini yang paling tertinggi sejak Desember,"  kata petugas Pintu Air Dion Santoso di Jakarta, Senin.

Dion mengaku debit air pada Desember hanya mencapai ketinggian 720 centimeter dan ini dikarenakan hujan lebat di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Menurut Dion keadaan air di bendungan Katulampa pada Senin setinggi 20 centimeter sedangkan ketinggian air di pintu air Depok sebesar 130 centimeter.

"Sebelumnya Katulampa mencapai 80 centimeter namun pagi ini turun menjadi 20 centimeter. Pada Sabtu malam (11/2) ketinggian pintu air Manggarai sebesar 730 centimeter meski hujan di Jakarta lebat namun tidak terlalu mempengaruhi ketinggian," jelas Dion.

Dion mengatakan jika hujan di Jakarta lebat, hal itu tidak terlalu mempengaruhi ketinggian air di Pintu Air, namun jika wilayah selatan Jakarta hingga Depok dan Bogor mengalami hujan lebat maka debit air di pintu tersebut meninggi.

"Prediksi banjir besar pasti ada, namun kami tidak tahu waktu tepatnya. Hal itu didukung banjir lima tahunan dan sebelumnya pada 2007 banjir besar terjadi di Jakarta dan sekarang pada 2012 kemungkinan itu besar," kata Dion.

Pintu air Manggarai menyalurkan airnya kepada dua saluran diantaranya Sungai Ciliwung dan Banjir Kanal Barat, jelas Dion. Sungai Ciliwung menurut Dion dibagi menjadi dua di pintu air yang berada di dekat Masjid Istiqlal yang menuju ke sungai di Jalan Gunung Sahari dan di Jalan Gajah Mada.

"Namun karena kedua saluran itu dekat laut maka aliran dialihkan ke Banjir Kanal Barat yang memiliki jarak tempuh ke laut lebih jauh agar tidak terjadi banjir saat laut pasang," kata Dion yang menambahkan lumpur di sungai Ciliwung di Jalan Gunung Sahari dan Jalan Gajah Mada sudah terlalu tinggi sehingga dasar sungai semakin dangkal.

Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam lamannya menyatakan potensi rawan banjir terdapat di beberapa wilayah di Jakarta seperti di sebagian besar wilayah Kalideres dan Cengkareng serta di sebagian wilayah Cakung dan Cilincing.

Analisa potensi rawan banjir tersebut juga memperkirakan banjir terjadi di Kebon Jeruk dan Kembangan. Selain itu konsentrasi awan hujan menurut BMKG juga berada di atas langit di Sumatera bagian barat dan selatan, Kalimantan bagian barat dan selatan, Pulau Jawa, Pulau Bali, Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi bagian tengah dan selatan, Kepulauan Maluku serta Papua bagian barat dan Papua.

Dalam laporan BMKG menyatakan Jawa Barat bagian selatan juga berpotensi mengalami hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yang bisa menimbulkan puting beliung.

Selain itu wilayah Jabodetabek juga diberi peringatan dini terhadap hujan berintensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement