Jumat 09 Dec 2011 20:43 WIB

Pemkab Bandung Ancam Tutup Ratusan Minimarket

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, akan menutup ratusan minimarket tak berizin yang berada di wilayah daerah ini,, karena keberadaannya telah merugikan pemerintah setempat terutama dari pendapatan asli daerah (PAD).

"Keberadaan minimarket sama sekali tidak ada kontribusinya terhadap PAD, sehingga kami akan menutup keberadaan minimarket tersebut," kata Bupati Bandung Dadang M Naser di Soreang, Jumat.

Menurut dia, maraknya minimarket saat ini cukup mengkhawatirkan,terutama dari segi tataruang dan imbasnya terhadap pasar serta warung tradisional.

"Banyak minimarket yang tiba-tiba berdiri tanpa dilengkapi izin terlebih dahulu., dan ada juga pengelola yang menggunakan satu izin untuk tiga minimarket sekaligus," katanya.

Ia mengibau, jika masyarakat mengetahui ada minimarket yang tidak berizin segera laporkan kepada pemerintah untuk ditindak tegas karena sudah melanggar Perda tataruang, pengaturan jarak dan jam operasional.

Pemerrintah Kabupaten Bandung berencana memberlakukan moratorium izin minimarket selama tiga bulan, terhitung Desember 2011 hingga Februari 2012 untuk menertibkan minimarket tak berizin itu.

Moratorium itu, berkaitan dengan penataan wilayah Kabupaten Bandung terutama di kawasan padat penduduk yang berdekatan dengan pasar tradisional.

"Untuk minimarket akan coba kami gali agar bisa menjadi sumber PAD yang baru karena berjalannya roda pemerintahan dan pembangunan berkaitan dengan pendapatan pajak," katanya.

Ia menambahkan, mulai Jumat (9/12)Pemerintah Kabupaten tidak akan mengeluarkan izin untuk pendirian pasar modern tersebut, di mana pun dalam wilayah pemerintahan daerah ini.

Kebaradaan ratusan pasar modern itu selain melanggar aturan yang berlaku juga mengancam keberadaan pasar dan warung tradisional dimana operasional minimarket umumnya dimulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

Sementara itu, para pedagang tradisional di Kampung Tenjolaya Desa Ciluncat Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung mengeluh adanya mini market di wilayah tersebut karena omzet mereka turun hingga 60 persen.

"Biasanya dalam sehari, saya mendapat keuntungan Rp400 ribu, tapi sejak ada minimarket hanya Rp150 per hari," kata pedagang warung tradisional yang enggan di sebut namanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement