REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Penerapan sistem 'boarding pass' di PT Kereta Api Daerah Operasional VI Yogyakarta dianggap cukup efektif. Sistem tersebut sukses menekan penumpang kereta api tanpa tiket.
"Biasanya ada sekitar 800 penumpang tidak bertiket dalam satu bulannya. Tetapi, kini sudah sangat jauh berkurang," kata Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasional VI Yogyakarta, Eko Budiyanto, di Yogyakarta, Jumat.
PT KA Daop VI mulai menerapkan sistem 'boarding pass' sejak Agustus 2011. Hanya penumpang bertiket yang diperbolehkan masuk ke stasiun.
Penerapan sistem 'boarding pass' tersebut berhubungan dengan kebijakan PT KA untuk membatasi jumlah penumpang sesuai kapasitas tempat duduk kereta api. Tujuannya untuk meningkatkan kenyamanan pengguna kereta api sehingga PT KA tidak lagi dianggap tidak manusiawi.
"Dulu, jumlah penumpang kereta kelas ekonomi sangat banyak sehingga toilet pun terkadang diisi. Tetapi, kini tidak lagi karena jumlah penumpang dibatasi. Okupansi maksimal 100 persen, begitu pula penumpang kelas bisnis," katanya.