REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR--Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo menaruh harapan besar kepada Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmani, untuk menutup kasus pajak, sehingga tidak ada lagi Gayus baru yang bermunculan. "Saya yakin kehadiran Pak Fuad memberi energi baru bagi perpajakan. Jangan ada Gayus lagi," katanya pada pekan panutan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan, pajak tahun 2010 di Makassar, Jumat.
Ia mengemukakan, keberadaan orang seperti Gayus Tambunan sangat berbahaya, meski aturan dan sistem perpajakan yang sudah sangat ketat. Di balik kemajuan sistem perpajakan yang sudah ada, Syahrul menilai tetap harus ada agenda penguatan intektualitas dan manajerial petugas pajak, yang diimbangi dengan sosialisasi kesadaran wajib pajak.
Sementara, Dirjen) Pajak, Fuad Rahmani, menyampaikan permintaan maaf atas kasus Gayus, sekaligus berjanji menutup ruang munculnya Gayus baru. "Kami akan tutup kasus Gayus, kami akan perbaiki itu, sehingga tidak ada lagi seperi itu," tegasnya.
Kasus seperti gayus, lanjutnya, muncul karena para penunggak pajak tidak membayar dengan benar, yakni harus ditagih langsung oleh petugas. Dengan sistem yang moderen, wajib pajak diminta membayar langsung ke kantor pelayanan pajak, tanpa harus ditagih.
Ia menjamin, pembayaran langsung ke kantor kantor resmi pembayaran akan aman sekaligus mudah dalam pengawasan. Hasilnya pun langsung ditransfer lewat Bank ke kas negara. "Itu harus menjadi pelajaran kita semua, bahwa Gayus tidak sendiri, disebabkan dua pihak, termasuk wajib pajak yang tidak mau bayar," jelasnya.
Fuad yang baru sekitar dua bulan menjabat Dirjen Pajak menantang, Syahrul, menjadikan Sulsel provinsi pembayar pajak terbaik di Indonesia. "Saya salut dengan Syahrul Limpo, sudah 70 lebih penghargaan yang diterima Sulsel. Mudah-mudahan Sulsel juga menjadi nomor satu dalam kepatuhan membayar pajak," ucapnya.