REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON--Ribuan truk yang akan melakukan penyeberangan menggunakan kapal roll on – roll off (ro-ro) dari Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung kembali mengalami antrean panjang. Ekor antrean memasuki jalan tol Tangerang-Merak, tepatnya di kilometer 94 atau 11 kilo meter dari pintu pelabuhan Merak, Ahad (3/4).
Sebanyak 21 kapal ro-ro yang dioperasikan PT PT ASDP Indonesia Ferry belum mampu mengurai antrean truk yang pasang-surut terjadi sejak dua bulan lalu.
Kepala Administrator Pelabuhan (Adpel) Kelas I Banten, Baptis Soegiharto, mengatakan, butuh 24 unit kapal yang memiliki daya angkut besar untuk bisa mengatasi antrean di Pelabuhah Merak secara permanen. “Saat ini hanya ada 12 unit kapal di lintasan Merak-Bakauheni yang memiliki daya angkut besar, ini jauh dari ukuran ideal,” kata Baptis, Ahad (3/4).
Sebagai pelabuhan terpadat di Indonesia, Merak butuh kapal yang memiliki daya angkut lebih dari 100 unit kendaraan campuran. Namun, dari 33 kapal yang ada di lintasan Merak-Bakauheni, hanya 20-21 kapal saja yang bisa melayani penyeberangan, sisanya tengah melakukan perawatan dan rusak.
Cuaca ekstrim terjadi di Perairan Selat Sunda dengan kecepatan angin mencapai 10-20 knot, gelombang 1-2,5 meter, sehingga menyebabkan kapal kesulitan bersandar.