REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP -- Hingga Senin (4/4) malam pukul 21.30, api di tangki 31-T7 di komplek kilang minyak Pertamina RU IV Cilacap, masih berkobar. Asap tebal berwarna hitam juga masih bergulung-gulung dari kobaran api tersebut.
Namun dibandingkan pagi hari sebelumnya, kobaran api sudah jauh lebih kecil. Hanya tinggal sekitar 25 persen dibanding sebelumnya. Kondisi bangunan tangkinya pun sudah ringsek, dengan tinggi bangunan tangki tingga sekitar 7-10 meter dibandin tinggi sebelumnya yang mencapai 18 meter.
Belum diketahui apakah mengecilnya kobaran api tersebut disebabkan oleh penggunaan terminator cannon foam yang mampu menyemprotkan chemical foam dalam jumlah besar atau tidak. Hingga pukul 17.00, tidak terlihat adanya aktivitas luas biasa dalam upaya memadamkan api tersebut.
Sebelumnya, Menteri ESDM Darwin Zahedi Saleh menyatakan, pihak Pertamina akan mengambil langkah kunci untuk mempercepat proses pemadaman. Yakni, selain dengan cara menginjeksian campuran foam dan air ke dalam tangki yang terbakar, juga akan menggunakan terminator cannon foam yang mampu menyemprotkan busa pemadam dalam jumlah besar dan jarak yang cukup jauh.
Rencananya terminator cannon foam ini akan digunakan pukul 14.00. Kemudian pihak Pertamina menyebutkan bahwa penggunaan alat ini diundur pukul 16.00, karena perangkatnya masih dipersiapkan.
Namun hingga pukul 17.30, tidak diketahui apakah alat ini jadi digunakan atau tidak. Hingga saat itu, tidak terlihat adanya aktivitas luar biasa untuk melakukan pemadaman. Beberapa wartawan yang hendak mengambil gambar saat penggunaan alat itu, mengaku kecewa karena tidak terlihat adanya aksi pemadaman menggunakan alat itu.
''Sebenarnya alat itu jadi digunakan atau tidak, sih? Kok kita tidak lihat alat dan semprotan busanya ya..,'' kata Lilik, salah seorang wartawan yang berniat mengambil foto penggunaan alat itu.