Senin 30 May 2011 08:02 WIB

Tertibkan Gunung Leuser, Polisi Kerahkan Ribuan Personil

Rep: Nian Poloan/ Red: cr01
Salah satu sudut Taman Nasional Gunung Leuser, di Provinsi Sumatera Utara.
Foto: http://www.wisatanesia.com
Salah satu sudut Taman Nasional Gunung Leuser, di Provinsi Sumatera Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Balai Taman Nasional Gunung Leuser (BTNGL) di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, akan menertibkan masyarakat yang tinggal di dalam kawasan seluas 23.000 hektare tersebut. Untuk itu sekitar 1.500 personil polisi akan dikerahkan, agar hutan lindung itu bebas dari penggarap atau pemukim.

"Kita akan tertibkan para perambah dan masyarakat yang berada di lokasi Taman Nasional Gunung Leuser," ujar Kepala BTNGL wilayah Stabat, Ari S, di Staba, Ahad (29/5).

Penertiban tersebut dilakukan untuk kembali menghijaukan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) sebagai paru-paru dunia, serta menyelamatkannya dari pengrusakan dan perambahan oleh masyarakat. Ari mengimbau masyarakat yang masih bermukim di TNGL untuk meninggalkan kawasan tersebut karena relokasi akan dilakukan. Kawasan ini menjadi sasaran perambahan dan pemukiman, oleh warga yang terusir dari Aceh pada waktu terjadinya gejolak politik di daerah Serambi Makkah tersebut.

Menurut Ari, penertiban ini sudah merupakan komitmen yang dibangun pihaknya untuk menyelamatkan TNGL dari para perambah ataupun masyarakat yang ada di lokasi itu. "Rencananya masyarakat yang bermukim di Sei Siminyak, Sekoci, maupun Barak Induk, akan direlokasi ke Musi Banyuasin," katanya.

Sementara itu Kapolres Langkat AKBP Mardiyono, yang dihubungi secara terpisah tentang penertiban TNGL ini menyatakan kesiapannya untuk menerjunkan personel Polres Langkat. "Polres Langkat akan menerjunkan 1.500 personil yang akan merelokasi masyarakat yang ada di dalamnya," kata Mardiyono.

Personel yang ada itu nantinya akan menertibkan seluruh tanaman yang tidak sesuai dengan peruntukan TNGL, sementara tanaman yang sesuai dengan peruntukan akan dipertahankan. "Kita hanya ingin mengembalikan TNGL ke fungsinya semula, sebagai paru-paru dunia," tegas Mardiyono.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement