REPUBLIKA.CO.ID,PELALAWAN--Sebanyak tujuh orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Lintas Timur Sumatera, tepatnya di Kecamatan Bandar Sei Kijang, Kabupaten Pelalawan, Riau, Selasa.
"Total keseluruhan korban dalam kecelakaan lalu lintas di Sei Kijang berjumlah 16 orang, namun tujuh diantaranya meninggal dunia," kata Kapolres Pelalawan, AKBP Ari Rahman Nafarin, melalui sambungan telepon dari Pekanbaru.
Ia menjelaskan, kecelakaan maut itu terjadi ketika satu unit mobil Mitsubishi L300 bernomor polisi BM 7707 BU yang bergerak dari arah Pangkalan Kerinci, Pelalawan menuju Pekanbaru dengan membawa 12 orang penumpang hendak mendahului kendaraan bermotor yang tidak diketahui indentitasnya.
Pada saat yang bersamaan, dari arah berlawanan terdapat satu unit sepeda motor Honda Revo BM 2969 CK dikendarai seorang pelajar yang melaju beriringan dengan truk boks bernomor polisi BM 8715 AK yang mengangkut minuman teh botol Sosro.
"Karena jarak yang sudah terlalu dekat, akhirnya mobil L300 yang melaju dengan kecepatan tinggi itu menabrak sepeda motor dan kemudian juga menabrak truk boks," jelasnya.
Pengendara sepeda motor bernama Afrizal (17), yang berstatus sebagai pelajar SMA dan tercatat sebagai penduduk Desa Setia Muda, Kecamatan Bandar Sei Kijang meninggal dunia di tempat kejadian.
Sedangkan enam korban lain yang meninggal dunia merupakan penumpang mobil L300 yakni Juhendra (20), laki-laki penduduk Desa Tanjung Gading, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), kemudian Susi Apriani (29), guru perempuan yang tinggal Jalan Sentosa, Gang Timor, No.1, Pekanbaru.
Lalu Putra (10), pelajar SD Pasar Air Molek, Desa Air Molek, Kecamatan Pasir Penyu, Inhu, Ali Bertini (30), perempuan beralamat di Desa Tanjung Gading, Kecamatan Pasir Penyu, Inhu. Terdapat juga dua korban masing-masing seorang perempuan dan laki-laki yang belum diketahui identitasnya dan masih berada di Puskesmas Sei Kijang.
Pengemudi L300, Fendi (29), merupakan warga Kampung Terang, Desa Air Molek, Kecamatan Pasir Penyu, Inhu mengalami luka patah tangan kiri dan telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Evarina, Pangkalan Kerinci, Pelalawan.
Para penumpang yang mengalami luka berat dan mendapat perawatan di Puskesmas Sei Kijang yakni Ibu Ai (29), guru perempuan yang beralamat di Jalan Swadaya, No.5, Panam, Pekanbaru yang mengalami luka luka robek di kepala dan nyeri pinggang.
Kemudian Elsa Mayga Putri (29), guru perempuan tinggal di Jalan Firdaus, No.3, Pekanbaru mengalami robek kulit kepala, lalu Zulferdi (26), laki-laki penduduk di Jalan Brigjen Katamso, No.57, Air Molek, Inhu dan Kevin Ariapratama (2), laki-laki tinggal di Jalan Kembang Harum, Air Molek, Inhu.
Korban lainnya Selamet (63), lelaki warga Kisaran, Sumatera Utara yang mengalami luka robek didahi, kepala bagian belakang bengkak, dan terakhir Srimartina (51), ibu rumah tangga warga Kisaran, Sumatera Utara yang mengalami patah tangan kanan dan kaki kanan.
Sedangkan pengemudi truk box teh botol Sosro, Chandra Agustin (33), hanya mengalami luka robek pada bagian kepala dan kaki kanan, dan rekannya Nirmansyah (41), tenaga penjual teh botol Sosro yang tinggal di Jalan Harapan Raya Ujung, No.5, Pekanbaru mengalami luka di kaki kanan, kening, dan memar di bagian dada.