REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Masyarakat Bandar Lampung kesulitan memperoleh premium di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di kota itu, utamanya pada malam hari. Hampir semua SPBU tidak memiliki stok.
"Saya sudah keliling tiga SPBU sejak tadi malam, namun hingga pagi ini masih susah memperoleh," kata salah seorang konsumen, Maya, Kamis (23/6).
Hingga Kamis pagi, sedikitnya lima SPBU di kota itu mengalami kekosongan stok SPBU sejak semalam. Bahkan beberapa SPBU seperti di Jalan Gatot Subroto dan Jalan ZA Pagaralam terjadi antrian kendaraan. "Pertamina harus segera mencari solusi masalah ini, karena kelangkaan BBM bersubsidi sama dengan mengurangi pendapatan kami," kata salah seorang supir angkot, Maman.
Sementara itu, Asisten Manager External Relation Pertamina Unit Pemasaran II Sumbagsel, Robert MV, mengatakan tidak ada pengurangan stok premium di Lampung. "Penyalurannya justru melebihi kuota sebesar enam persen untuk premium, dan 12 persen untuk solar," ujarnya.
Kuota premium Provinsi Lampung pada 2011 sebanyak 1.722 kiloliter per hari, dan solar 1.273 kiloliter per hari. Bahkan Robert menegaskan, stok BBM bersubsidi di Lampung masih mencukupi hingga sepuluh hari ke depan, dan dinyatakan aman. "Kemungkinan besar antrean itu disebabkan oleh adanya spekulan yang menimbun BBM."
Kapolda Lampung, Brigjen Sulistyo Ishak, mengatakan akan menindak tegas siapa pun yang menjadi spekulan BBM bersubsidi, yang memanfaatkan situasi di tengah kesulitan memperoleh BBM di beberapa wilayah Lampung. "Saya tidak akan memberi toleransi apa pun bagi spekulan, termasuk apabila ada oknum yang membekingi," tegasnya.