Jumat 01 Jul 2011 18:22 WIB

Perompak Beroperasi di Sekitar Selat Malaka...Sandera Nahkoda Kapal Nelayan Belawan

Selat Malaka
Foto: .
Selat Malaka

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Kawanan perompak diduga masih manyendera nahkoda Kapal Motor Sumber Utama, Zaini, penduduk asal Belawan Medan, dan korban diperkirakan baru dibebaskan bila pemilik kapal ikan itu bersedia membayar sejumlah uang tebusan.

"Pascakejadian perompakan Kapal Motor (KM) Sumber Utama pada Selasa (28/6) malam lalu, kami hingga kini belum memperoleh informasi tentang bagaimana nasib dari 'tekong' kapal itu," kata Sekretaris Asosiasi Pengusaha Perikanan Gabion Belawan (AP2GB), J Sembiring, saat dikonfirmasi ANTARA di Medan, Sumatera Utara, Jumat.

Dikatakan, berdasarkan penuturan beberapa awak KM Sumber Utama telah yang dibebaskan oleh kawanan perompak bersenjata itu, disebutkan bahwa aksi perompakan terhadap KM Sumber Utama dan dua unit kapal pukat cincin, terjadi di wilayah perairan sekitar 28 mil laut dari Pelabuhan Belawan.

Kawanan perompak dengan menggunakan kapal ikan dan senjata api laras panjang, menyergap iring-iringan ketiga kapal pukat cincin asal Belawan Medan itu, dan kemudian menyita sejumlah barang di dalam kapal tersebut.

Setelah beberapa saat melakukan aksi kejahatan laut itu, lanjut dia, para perompak membebaskan puluhan awak ketiga kapal pukat cincin tersebut, kecuali Zaini selaku nakhoda KM Sumber Utama.

Sembiring menambahkan, pihaknya telah melaporkan peristiwa perompakan tersebut kepada pihak Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Polda Sumatera Utara di Belawan. "Kami berharap pihak yang berwenang bisa segera membebaskan nakhoda KM Sumber Utama itu," ucapnya.

Sembiring mengaku belum memperoleh informasi lebih jauh tentang jumlah uang tebusan yang diminta oleh kawanan perompak itu.

Dari kantor Ditpolair Polda Sumut diperoleh informasi bahwa petugas di instansi tersebut telah menerima pengaduan tentang peristiwa perompakan kapal nelayan yang selama ini berpangkalan di Pelabuhan Gabion Belawan. "Kami memang telah menerima pengaduan dari seorang yang bernama Rifan, yang menyebutkan bahwa telah terjadi perompakan dan penyanderaan terhadap seorang nakhoda kapal ikan asal Belawan," ujar salah seorang perwira Ditpolair Polda Sumut.

Terkait dengan aksi perompakan itu, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan, Zulfahri Siagian berharap kepada segenap unsur keamanan laut agar lebih gencar melakukan pengawasan melalui kegiatan patroli rutin di sekitar perairan timur Sumut. "Kegiatan patroli keamanan laut hendaknya dapat lebih ditingkatkan lagi, sehingga keamanan nelayan dapat lebih terjamin," ucap dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement