Selasa 12 Jul 2011 20:01 WIB

Atut Perjuangkan Rano Karno Bisa Diterima Partai Koalisi

Rep: Muhammad Fakhruddin/ Red: Johar Arif
Gubernur Banten Ratu Atut Chosyiah
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Gubernur Banten Ratu Atut Chosyiah

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG – Bakal calon incumbent gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, belum memutuskan siapa yang bakal mendampinginya pada Pemilihan Gubernur (Pilgub)2011 Banten. Atut masih memperjuangkan Rano Karno sebagai wakilnya agar bisa diterima oleh 36 partai koalisi.

Atut menginginkan calon wakil yang diusungnya merupakan hasil kesepakatan bersama koalisi pengusung.  “Ibu ingin berangkat dengan koalisi besar parpol, sehingga segala sesuatunya dibahas bersama,” kata juru bicara Atut, Iwan Hamdan, Selasa (12/7).

Menurut Iwan, kriteria calon pendamping Atut tetap tidak berubah. Syaratnya, populer, bisa mendongkrak suara, memiliki kompetensi tinggi, dan bisa bekerja sama, serta memiliki kemampuan menjalankan roda pemerintahan. Atut pernah mengisyaratkan, kriteria itu ada pada diri Rano Karno.    

Atut mengklaim sudah didukung 36 partai politik dalam Pilgub Banten ini. Terdiri dari, 14 parpol yang ada di parlemen dan 22 parpol non parlemen. Dari total koalisi itu, Atut mengantongi sebanyak 49 kursi di DPRD Banten.

Partai koalisi Atut antara lain, Partai Golkar, PDI Perjuangan, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai  Kebangkitan Peduli Bangsa (PKPB).  

Selain itu ada Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI), Partai Damai Sejahtera (PDS), dan Partai Persatuan Daerah (PPD). Dan ditambah dukungan 22 partai non parlemen yang mengantongi 9,8 persen perolehan suara dari penduduk Banten.

Fungsionaris Partai Golkar Banten, Suparman, mengatakan, belum ada kepastian Atut akan berpasangan dengan siapa pun  dalam Pilgub, Oktober mendatang.  “Termasuk dengan Rano Karno,” kata Suparman.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement